Menurut JMR Wondenberg, Proxy War dalam tesisnya memiliki 4 karakteristik yaitu:
1. Terdapat hubungan baik antara kekuatan asimetris di kedua pihak.
2. Harus terdapat paling tidak sedikit keinginan yang sama kepada kepentingan negara pelindung.
3. Harus Terdapatnya tingkat tersendiri terhadap dukungan atas negara pelindung.
4. Pihak ke-3 harus menempatkan diri di tengah-tengah pemerintah dan swasta dalam skala transnasional-regional. Â (Munarji & Iffatin, 2018)
Sun Tzu
Sun Tzu merupakan pakar perang serta jendral China kuno yang hidup antara 500 SM. Sun Tzu juga dikenal berkat traktat strategi perang buatannya yang berjudul "The Art of War" yang berisi tentang strategi perang dimana memang pemikiran Sun Tzu sendiri berakar dari aliran militer dan merupakan salah satu cabang filsafat militer. Aliran ini pada gilirannya berkembang waktu sejarah yang disebut Periode Musim Semi dan juga Gugur sekitar 772-476 SM.Â
Menurut sejarah, Sun Tzu dipercaya juga hidup, berperang dan menciptakan The Art of War pada periode tersebut.Namun begitu, sebenarnya kebenaran sejarah Sun Tzu sendiri masih sangat dipertanyakan diakibatkan perang berkepanjangan pada Chaotic Era dan berimbas banyaknya catatan-catatan maupun bukti sejarah yang hilang terutama oleh pemusnahan karya dan catatan oleh dinasti Qin.Â
Sun Tzu sendiri memiliki pemikiran yang kuat tentang peperangan yang diantaranya prioritas utama dari perang adalah kemenangan dan kemenangan yang sejati (Supreme Excellence) diraih ketika dapat memenangkan perang tanpa terlibat langsung. (Mark, 2020)
Seni Perang Sun Tzu
Sun Tzu dikenal sebagai ahli startegi perang, akan tetapi bukan berarti Sun Tzu tidak memperhatikan keselamatan tentara maupun masyarakatnya. Maka dari itu, Sun Tzu memiliki pertimbangan-pertimbangan awal sebelum memutuskan untuk memulai sebuah perang agar dapat memastikan kemenangan bahkan sebelum perang dimulai dan jika memang juga harus beperang secara langsung.Â