Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Penggunaan Artificial Intelligence dalam Pengembangan Produk Pertanian demi Ketahanan Pangan ASEAN

22 Juli 2022   10:49 Diperbarui: 26 Juli 2022   07:22 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, daya saing komoditas pertanian tiap-tiap negara ASEAN amat beragam. Dalam komoditas beras, hampir semua negara anggota ASEAN berbasis pertanian beras. Budidaya padi merepresentasikan hampir 60% area pertanian di Indonesia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta mencapai 90% di Kamboja dan Laos.

Industri padi/gabah dan industri beras saling terkait dan saling memperkuat. Jika salah satu di antaranya melemah, kurang atau tidak diurus, keduanya akan melemah atau tidak terurus. Dalam produk hortikultura, seperti buah-buahan, Thailand merupakan saingan terberat Indonesia. Selama ini aneka buah-buahan Thailand menyerbu pasar Indonesia.

Di ASEAN, Indonesia unggul dalam sejumlah komoditas perkebunan, seperti sawit, kopi, kakao, dan teh. Indonesia produsen sawit terbesar di dunia, disusul Malaysia di posisi kedua. Kita produsen kopi robusta kedua dunia setelah Vietnam, produsen kakao ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, dan produsen teh kedua dunia. .

Peran Robot di Dalam Kehidupan Manusia

Robot yang dapat melaksanakan berbagai fungsi kerja secara otomatis saat ini telah banyak ditemukan. Hal itu dapat membantu memudahkan manusia dalam berbagai aspek termasuk urusan pertanian.

Peran robot dalam membantu manusia banyak dinilai sangat efektif dan efisien. Mulai dari dunia medis, forensik, pekerjaan kantor, produksi hingga perawatan rumah pun banyak yang memanfaatkan pengembangan teknologi berupa robot seperti itu.

Walau dalam beberapa bidang juga masih menuai pro dan kontra untuk penggunaannya, robot yang dilengkapi dengan AI (kecerdasan buatan) akan terus diteliti dan dikembangkan untuk bidang-bidang yang memang sudah mengembangkannya.

Hal itu membuat pengembangan robot semakin gencar dilakukan karena manfaatnya yang diklaim telah banyak memudahkan manusia. Bisakah urusan bertani juga bisa diringankan dengan keberadaan robot pintar yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI)? Bagaimana robot di dunia pertanian itu dikembangkan, dan bagaimana peran petani ke depannya?

Implementasi AI pada Robot dalam Dunia Pertanian

Robot dalam dunia pertanian sudah dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir ini. Bahkan penggunaan robotpun kini terus meningkat di berbagai Negara, termasuk di Negara Anggota ASEAN (AMS), terutama di Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Generasi pertama robot dalam dunia pertanian adalah pengembangan traktor yang dilengkapi dengan teknologi komputerisasi, sehingga traktor tersebut dapat bekerja secara otomatis sesuai kemauan pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun