Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Tengil

13 November 2021   20:25 Diperbarui: 13 November 2021   21:58 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kapan Mas Danang melihat Tengil?"

Wajah Pak Karso nampak pias, Danang jadi salah tingkah dan bingung.

"Tempo hari, bahkan dia yang memberi tahu rumah Pak Karso saat pertama kali saya masuk desa ini."

"Serius, Mas?"

Aduh jawaban pak Karso seperti anak laki-laki tadi, ditanya malah bertanya gerutu hati Danag, lalu  dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lama Pak Karso menatap Danang, mereka saling berpandangan penuh tanda tanya.

"Tengil sudah pergi seratus hari yang lalu, sejak kepergiannya, orang tuanya pindah, rumah itu kosong."

Seketika darahku terkesiap, seperti kesemutan menjalar ke seluruh tubuhku.


-Tamat-

Ruang Ngarang, 12 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun