Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Tengil

13 November 2021   20:25 Diperbarui: 13 November 2021   21:58 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan itu masih memandang ke arah langit, sambil sesekali ngupil, entah apa yang sedang di lihat di atas. Orang-orang yang lewat pun tak ada yang dihiraukan. Terlihat asik dengan apa yang dilakukannya. Mungkin hanya suara emaknya yang bisa membuat dia beranjak dari bangku itu.

"Mbak, permisi." seorang pemuda yang masih di atas motor menghampiri, sepertinya ada yang ingin ditanyakan

Ia hanya melihat pemuda itu.

"Mbak, tahu rumah Pak Karso?"

Dengan tangan kirinya menunjuk pada salah satu deretan rumah yang ada di seberang jalan setapak.
Pemuda itu mengikuti arah telunjuknya, dan mengira-ngira rumah yang dimaksud.

"Terima kasih, Mbak."

****

Pagi itu matahari tak akan muncul, sejak pagi mendung telah menyembunyikannya. Dia memandang lagi ke langit, lalu menggelengkan kepalanya. Duduk di depan teras rumah adalah pilihan yang tepat, karena sedetik kemudian hujan pun mengguyur bumi.

Suara deru motor mengagetkan dirinya, seseorang berlari ke arah teras, sepertinya ingin menumpang berteduh. Orang itu melepas helm, lalu tersenyum sambil mengangguk memberi hormat.

"Permisi, Mbak, saya numpang berteduh ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun