"Kapan Mas Danang melihat Tengil?"
Wajah Pak Karso nampak pias, Danang jadi salah tingkah dan bingung.
"Tempo hari, bahkan dia yang memberi tahu rumah Pak Karso saat pertama kali saya masuk desa ini."
"Serius, Mas?"
Aduh jawaban pak Karso seperti anak laki-laki tadi, ditanya malah bertanya gerutu hati Danag, lalu  dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Lama Pak Karso menatap Danang, mereka saling berpandangan penuh tanda tanya.
"Tengil sudah pergi seratus hari yang lalu, sejak kepergiannya, orang tuanya pindah, rumah itu kosong."
Seketika darahku terkesiap, seperti kesemutan menjalar ke seluruh tubuhku.
-Tamat-
Ruang Ngarang, 12 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!