"Aku bukan pemalas, Â aku memang suka tidur tapi aku juga bisa mengaum seperti harimau."
Dia masih ingat ejekan siput yang lewat di depannya tadi pagi, Â yang mengatakan Musi tukang tidur dan pemalas.
"Aku pemberani, Â aku tak manja seperti kata siput. Aku tak pernah mengoloknya tapi mengapa dia mengolok aku."
Malam itu Musi berkelana dan sudah mulai jauh dari rumahnya. Dia melihat kerumunan laron menikmati cahaya lampu, Â seketika dia menghampiri melompat-lompat dan menangkap laron satu persatu.
"Kucing malas, Â bisanya makan laron saja menganggap dirinya seperti harimau."
Musi mencari arah suara itu, Â ternyata si Siput juga di situ.
"Mengapa kamu juga di sini?"
"Kamu kira karena aku lamban takbisa ke mana-mana?"
"Aku kira kau pendiam ternyata banyak bicara juga ya, Â dan suka mengejekku, Â padahal aku tak pernah menghinamu."
Musi pun lari meninggalkan siput, kembali bermain mengejar binatang kecil lainnya.
"Huh, Â pemalas yang sombong, sok bagus."