Mohon tunggu...
Benedikta Nyoman Putri
Benedikta Nyoman Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Ganesha

Chemistry Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Materi Kimia Kelas XI: Definisi, Komponen, Sifat, Cara Kerja, pH dan Manfaat Larutan Penyangga

28 Mei 2023   11:36 Diperbarui: 28 Mei 2023   11:39 1820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karbondioksida (CO2) hasil penguraian ini kemudian akan dikeluarkan oleh tubuh melalui paru-paru melalui peningkatan pernafasan. Sedangkan, penambahan basa ke dalam darah akan segera direspon oleh H2CO3. Dengan demikian, ion OH- akan bereaksi dengan H2CO3 membentuk HCO3-.

Selanjutnya, CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut kembali dalam darah membentuk H2CO3 untuk tetap mempertahankan keseimbangan sebelumnya.

Terjadinya penurunan pH atau kenaikan pH dalam darah secara drastis akan mengganggu fungsi organ tubuh hingga menyebabkan kematian. Apabila pH darah di bawah rentangan pH normal, maka tubuh akan mengalami asidosis yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes mellitus, diare hebat dan lain-lain.

Keadaan ini sementara disebabkan oleh olah raga atau bekerja secara terus menerus yang dilakukan terlalu lama sehingga metabolisme meningkat dan menghasilkan banyak zat-zat yang bersifat asam. Hal tersebut akan meningkatkan kadar H2CO3 sehingga mengakibatkan turunnya nilai pH. Keadaan alkalosis adalah keadaan dimana pH darah di atas pH normal. Alkalosis dapat terjadi sebagai akibat dari muntah hebat, ataupun hiperventilasi yang merupakan bernafas terlalu berlebihan.

2) Sistem Penyangga Fosfat

Sistem penyangga fosfat adalah sistem larutan penyangga yang terdapat pada cairan seluruh tubuh makhluk hidup dan tersusun atas H2PO4-- dan HPO42-.

Sistem penyangga fosfat memiliki peranan kecil dalam darah, namun penyangga ini memiliki peranan krusial di ginjal. Ginjal merupakan organ penyaring darah yang dalam konteks ini juga berperan dalam menjaga kestabilan pH darah. Sistem penyangga fosfat membantu menjaga kestabilan darah ketika disaring di ginjal. Selain itu sistem penyangga fosfat berperan penting dalam menjaga keseimbangan pH cairan intrasel. Ketika sistem penyangga fosfat ditambahkan asam, akan terjadi reaksi sebagai berikut.

Ketika sistem penyangga fosfat ditambahkan basa, akan terjadi reaksi sebagai berikut.

3) Sistem Penyangga Asam Amino

Protein adalah senyawa organik yang terdiri atas asam amino-asam amino yang terangkai (seperti sebuah rantai) yang merupakan komponen utama struktur tiap organ dari mahluk hidup. Protein membentuk sistem penyangga yang membentu kestabilan tubuh dalam plasma darah seperti gambar berikut.

Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (-COOH) dan amino (-NH2). Struktur asam amino dalam plasma darah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. 

  • pH darah normal (gambar 1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun