Konsentrasi ion H+ larutan penyangga asam dapat diprediksi atau dihitung dengan mengalikan harga Ka dengan hasil bagi jumlah mol asam lemah dan basa konjugasi. Jika asam lemah bervalensi satu, maka jumlah mol basa konjugasi sama dengan mol garam.
pH larutan penyangga asam dapat dihitung sebagai berikut
Contoh:
Seorang peneliti mencampurkan 100 mL CH3COOH 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 M dan bereaksi seperti persamaan reaksi berikut
Secara ionik persamaan reaksi di atas dapat ditulis sebagai berikut.
Perhitungan stoikiometri untuk mengetahui jumlah mol masing-masing zat yang ada adalah sebagai berikut.
Natrium asetat CH3COONa yang merupakan garam dari CH3COOH akan terdisosiasi dalam larutan menjadi ion CH3COO- dan Na+, dimana ion Na+ berada stabil dalam larutan sehingga tidak mempengaruhi kesetimbangan. Jadi dalam campuran larutan sesuai dengan persamaan reaksi di atas menghasilkan CH3COOH (asam lemah yang tidak terurai), ion CH3COO- (hasil ionisasi dan disosiasi CH3COONa), ion H+ (hasil ionisasi CH3COOH) dan ion Na+ (hasil ionisasi CH3COONa). Adanya CH3COOH, ion CH3COO- dan ion H+ dalam campuran menghasilkan kesetimbangan berikut.
Melalui sistem kesetimbangan di atas, harga tetapan kesetimbangan CH3COOH adalah sebagai berikut.
Dalam campuran, terdapat lebih banyak ion-ion CH3COO- yang berasal dari disosiasi CH3COONa sehingga, H+ hasil ionisasi CH3COOH dapat diabaikan. Harga Ka dari CH3COOH adalah 1,8 10-5. Secara matematis, konsentrasi H+ ([H+]) yang menjadi prasyarat perhitungan pH dapat dinyatakan seperti di bawah ini.
Konsentrasi dalam molar (M) dihitung sebagai jumlah mol dibagi volume (dalam liter), sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.