Note: Detail terkait peristiwa sengaja tak saya sajikan secara utuh untuk menghindari ketidaknyamanan dan mengungkapkan cara dalam melakukan tindakan serupa.
Sebelum saya mengulas lebih dalam, penting untuk saya ingatkan bila kalian merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berpikir untuk bunuh diri, segera konsultasikan permasalahan kalian ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental terdekat.
Maraknya Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa
Maraknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa adalah sebuah permasalahan serius yang membutuhkan perhatian bersama.Â
Kita tidak boleh menganggap enteng atau mengabaikan dampak dari tekanan-tekanan yang dihadapi mahasiswa dalam lingkungan perkuliahan.Â
Kejadian-kejadian tragis seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia harus menjadi peringatan bagi kita semua, bahwa kita juga perlu bertindak untuk mencegahnya.
Dari data-data yang diambil dari berbagai sumber berita, peristiwa pertama terjadi di sebuah universitas ternama di Yogyakarta pada Senin, 2 Oktober 2023.Â
Seorang rekan mahasiswi memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu. Walaupun dia sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak bisa tertolong.
Sehari sebelumnya, dia sempat melakukan percobaan bunuh diri sambil berteriak histeris dan membuat pesan suara yang menyatakan ingin mengakhiri hidupnya.Â
Percobaan bunuh diri yang pertama itu bisa dicegah dan rekan ini dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah pulang ke asrama, rekan ini melakukan percobaan bunuh diri lagi tanpa bisa dicegah karena teman sekamarnya yang masih tertidur.Â
Kasus kedua terjadi di sebuah universitas negeri di Semarang pada Selasa, 10 Oktober 2023. Rekan ini memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama dengan kasus pertama.Â