Mohon tunggu...
Healthy

Memahami Misteri Ilahi Melalui Sel Punca

23 Oktober 2017   19:52 Diperbarui: 23 Oktober 2017   20:06 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

7.Kegagalan transplantasi sel punca

8.Kematian

Menurut saya berdasarkan penjelasan di atas, sel punca mampu memperbaiki kerusakan pada ginjal. Saya bisa mempercayai hal itu karena mengingat bahwa sel punca mampu menyembuhkan penyakit degeneratif atau penyakit dimana saat ini masih sulit untuk disembuhkan dan bahkan obat-obatan hanya sebagai pencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan yang lebih luas. Bahkan jantung yang bagian yang lebih vital daripada ginjal pun mampu disembuhkan menggunakan sel punca. Ini membuktikan bahwa sel punca itu memiliki kemungkinan cukup besar dalam memperbaiki kerusakan pada ginjal. 

Begitulah pandangan saya mengenai hubungan sel punca dengan ginjal yang beranggapan setuju bahwa sel punca mampu memperbaiki kerusakan pada ginjal. Namun hidup itu tak bisa diprediksikan begitu saja, semuanya bisa terjadi tergantung Tuhan mengkehendakiNya. Kita hanyalah manusia yang bagaikan butiran debu di mataNya. Kita hanya bisa berpikir sebatas yang kita ketahui, berbeda dengan Tuhan yang mengetahui segalaNya. Jadi jika anda ingin berobat menggunakan sel punca maka selalulah minta penyertaan dari Tuhan karena Tuhanlah yang selalu menentukan hasilnya. Demikian pembahasan tentang topik ini, dan maaf bila ada kesalahan dalam pembahasan ini. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun