Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Interview Session (2): Anto Hoed, Mensinergikan Lagu dan Aransemen Musik

30 Agustus 2021   18:02 Diperbarui: 2 September 2021   21:47 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena nggak mungkin kedepan kan ya....nanti liat aja di instagramnya (Suara Disko). Mereka nyanyi sama Eva Celia bikin lagu. Nah, Lale segala juga masuk disitu (Lale 'Ran'). Sebenarnya media juga membuat salah kaprah, didalam kasih definisi masa kini. Musik masa kini, sebenrnya nggak dapet apa-apa. Kecuali EDM, itu udah lewat. Karena lagu Justin Bieber yang sekarang itu lebih melodius", terang Anto menjabarkan pemahamannya.


Dari sudut pandang Anto, anak pada era masa kini, justru lebih beruntung. Sebab, mereka sudah mempunyai banyak media untuk membesarkan karya mereka. "Kalo saya liatnya hari ini mereka, mempunyai media untuk membesarkan karya lebih gampang. Bisa lewat Instagram, Youtube,TikTok. Menurut saya itu media yang cukup ampuh untuk berkarya. 

Lakukan aja, teruskan aja. Itu 'kan harus dapet perhatian dari orang. Kalau nggak dapet perhatian dari orang karya itu, ya....artinya karya itu berarti ketika muncul, dan mendapat apresiasi orang", jelas Anto lagi.

Sebuah karya musik, harus bisa dinikmati banyak orang. Apabila tidak bisa dinikmati orang banyak, maka akan menjadi hal yang percuma. Menjadi individu yang otentik, merupakan poin yang penting. 

Ia memberi contoh tentang penyanyi Psy, musisi asal Korea Selatan. Lagunya Gangnam Style mendapat atensi publik internasional yang luar biasa, meskipun ia memakai Bahasa korea, sebagai lirik lagunya.

"Kalo sendiri aja, mungkin bagus, ya bisa bagus. Tapi kalau nggak disampaikan ke orang lain melalui media, ya percuma. Kan karya itu diberikan ke khalayak ramai, kemudian dapat respon. 

Saya kira untuk publik sekarang ya....carilah yang menurut mereka cocok. Dan jgn berpura-pura, jadi Justin Bieber, otentik. Karena gini, ini ada bukunya; Inget Gangnam Style ga sih ?, korea selatan itu ada didunia kan. Tetapi orang nggak peduli dengan Bahasa yang mereka nggak ngerti. Jadi artinya ngak usah ganti dengan Bahasa ingris, nggak usah ganti Bahasa yang lain. Ganti pakai bahasanya sendiri juga berhasil", jelas Anto seraya menjelaskan.

Walaupun mempunyai Bahasa yang berbeda, tetapi sebuah lagu juga memiliki peluang untuk bisa diterima dipangsa pasar internasional. Dirinyapun memberi contoh tentang lagu Melly Goeslaw 'Bagaikan Langit' yang mendapatkan tempat dihati penikmat musik diluar Indonesia. 

"Karena Gangnam Style atau lagu-lagu korealah yang sekarang top, mereka juga nggak ngerti artinya apa sih. Bahkan ngomongnya apa mereka juga nggak ngerti. Gangnam Style di USA itu top lhoo..., padahal mereka nggak tau artinya apa.

Misal waktu itu ada juga lagunya Melly , yang; 'Bagaikan Langit' itu diekspor sampai ke Spanyol (jadi single). Kemudian dulu juga udah pernah lagu Heart dipake di Taiwan. Dibuat oleh artis Taiwan. Jadi artinya ,nggak usah sulit. Buat aja yang baik, tapi ada kunci-kuncinya", jelas Anto menimpali.


Sebagai musisi senior, ia memberikan pesan, pada anak muda jaman sekarang yang ingin karyanya bisa diapresiasi publik luar negeri. Penting halnya untuk bisa mengedepankan otentisitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun