Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Interview Session (2): Anto Hoed, Mensinergikan Lagu dan Aransemen Musik

30 Agustus 2021   18:02 Diperbarui: 2 September 2021   21:47 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik 80an-90an mempunyai kesan tersendiri bagi Anto. Baginya musik pada era itu, memiliki aransemen lagu yang sederhana, serta melodi lagunya bisa menempel dengan nyaman ditelinganya. 

Menurutnya anak-anak jaman sekarang, menyenangi musik pada tahun-tahun itu. "Saya lebih sering denger lagu era 80an -- 90an. 

Lagu barat banyak. Lagu-lagu 80an banyak sihh, kayak Surface, Rita Rollies, banyak 80-90 saya dengerin. Ya cuman sekedar, kok mereka buat aransemen lagunya sederhana ya.

Terus melodinya juga nyantel gitu lhoo. Ternyata anak-anak sekarang menyenangi musik-musik tahun itu, musik yang dianggap masa kini adalah musik 70-90an. Kalau kita denger Bruno Mars itu 70s sebenernya, Influence dari 80s, Funk 80s, diremake, dibikin lagi. Jadi music, yang kalo diremake akan jadi sekarang", ujar pemain bass ini.


Musik masa kini menurut Anto banyak yang diremake ulang. Ia lalu mengambil beberapa sampel penyanyi, yang lagunya diremake ulang. Anak-anak milenial bahkan tidak sadar, jika musik yang mereka dengarkan, merupakan musik jaman lampau yang diciptakan ulang. "Hip-hop itu kan dari mulai mundur dari Snoop Dog, mundur lagi jamannya Mc Hammer. 

Terus mundur, jadi mereka. Sebenernya kayak Taylor The Greatest, yang ada di Tiny Desk. Orang item lagunya soul aja biasa, kayak R n B. Musiknya masa kini, cuman musiknya masa kini yang raw / mentah. Saya kira kadang-kadang suka kita, yang salah paham tentang musik masa kini", terang pemain bass band Potret ini.

Contoh konkret dari analisa Anto, adalah anak-anaknya sendiri, yang masih mendengarkan musik Potret. Tidak sampai disitu saja, mereka juga mendengarkan band 90an lainnya, seperti; GIGI, & Dewa. "Gini aja deh, pas 90's dulu kan begitu heboh ya. Orang pengen denger lagi, karena mungkin dikuping nyantel. Kayak GIGI, Dewa. Itu nggak habis-habis dengernya, sampai ke anak-anak saya juga masih denger. Lagu Potret bahkan dia denger. Padahal mereka waktu itu belum lahir", ucap Anto lagi.

Menurut Anto, anak-anak jaman sekarang-milenials. Tidak semuanya mendapatkan kenikmatan mendengarkan & pengetahuan musikal, pada musik masa kini. Sehingga mereka mencari kembali musik-musik pada jaman lampau. Anto menyebutkan grup musik Suara Disko yang berkolaborasi bersama Dian Sastro. Disitu bisa ditemui suara-suara disko, dengan nuansa 70an. 

Nuansa musik Mahardika, Chrisye. "Gini aja deh, pas 90s dulu kan begitu heboh ya. Orang pengen denger lagi, karena mungkin dikuping nyantel. Kayak GIGI, Dewa. 

Itu nggak habis-habis dengernya, sampai ke anak-anak saya juga masih denger. Lagu Potret bahkan dia denger. Padahal mereka waktu itu belum lahir. Jadi maksud saya mungkin. Apa yang mereka perlukan atau, mereka mau tidak bisa didapet.

Sehingga mereka mencari ke musik yang lalu. Jadi tau Suara Disko yaa....dia yang nyanyinya bareng Dian Sastro, kadang dia juga nyari nuansa 70an nuansanya Mahardika, Chrisye. Artinya ada, hal-hal yang waktu sekarang mereka nggak dapet, cari terus mundur kebelakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun