“KUKURUYUKK..” suara ayam membangunkan pagiku
Mahendra: “shinta, aku pergi dulu ya, kamu jaga Aksa”
Shinta: “iya mas, semoga hari ini kamu mendapatkan kerja ya”
Aku terheran, kenapa pagi ini, aku bangun bukan di rumahku yang seharusnya.
Aksa: (terheran) “ini rumah siapa sih, terus kenapa mama gendong bayi, mama punya anak lagi?”
Aksa: “kenapa aku disini?” (bergumam)
Aksa tidak tahu kenapa saat bangun di pagi ini, malah melihat hal yang mengejutkan baginya, ia bahkan tidak tahu ia berada di mana, di rumah siapa, di kamar siapa, tetapi yang jelas ia melihat sosok ibu dan ayahnya bersama dengan satu orang bayi laki laki.
Shinta: “Aksa, sabar yah, papa lagi beli susu buat Aksa”
Aksa mendengar ucapan shinta pun terkejut, kenapa namanya dipanggil? Dan kenapa mamanya memanggil bayi laki laki itu dengan namanya. Aksa makin dibuat heran.
Sepanjang hari Aksa terus memperhatikan gerak gerik Shinta di rumah itu, rumah yang ditempati ini bisa dibilang kumuh, berbanding terbalik dengan rumah yang Shinta, Mahendra, dan Aksa tempati sekarang.
Waktu sudah menunjukan pukul 18.00, tetapi Aksa masih terheran kenapa ia bisa berada di tempat ini, dan kenapa Shinta dan Mahendra tidak bisa melihat wujud Aksa?