Mohon tunggu...
Bellisa Unique
Bellisa Unique Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

seorang mahasiswa yang menjalankan hari-harinya sebagai mahasiswa biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mesin Waktu

9 Januari 2024   20:35 Diperbarui: 9 Januari 2024   21:44 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“KUKURUYUKK..” suara ayam membangunkan pagiku

Mahendra: “shinta, aku pergi dulu ya, kamu jaga Aksa”

Shinta: “iya mas, semoga hari ini kamu mendapatkan kerja ya”

Aku terheran, kenapa pagi ini, aku bangun bukan di rumahku yang seharusnya.

Aksa: (terheran) “ini rumah siapa sih, terus kenapa mama gendong bayi, mama punya anak lagi?”

Aksa: “kenapa aku disini?” (bergumam)

Aksa tidak tahu kenapa saat bangun di pagi ini, malah melihat hal yang mengejutkan baginya, ia bahkan tidak tahu ia berada di mana, di rumah siapa, di kamar siapa, tetapi yang jelas ia melihat sosok ibu dan ayahnya bersama dengan satu orang bayi laki laki.

Shinta: “Aksa, sabar yah, papa lagi beli susu buat Aksa”

Aksa mendengar ucapan shinta pun terkejut, kenapa namanya dipanggil? Dan kenapa mamanya memanggil bayi laki laki itu dengan namanya. Aksa makin dibuat heran.

Sepanjang hari Aksa terus memperhatikan gerak gerik Shinta di rumah itu, rumah yang ditempati ini bisa dibilang kumuh, berbanding terbalik dengan rumah yang Shinta, Mahendra, dan Aksa tempati sekarang.

Waktu sudah menunjukan pukul 18.00, tetapi Aksa masih terheran kenapa ia bisa berada di tempat ini, dan kenapa Shinta dan Mahendra tidak bisa melihat wujud Aksa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun