Teknologi robot selalu mengalami evolusi pada tiap periode kehidupan.  Evolusi robot memiliki arti perubahan atau perkembangan kinerja robot yang berjalan secara perlahan. Pada awalnya robot hanya dijadikan sebagai alat berat yang bertugas dalam menjalankan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Jenis pekerjaan tersebut seperti mengangkat besi, memasang beton, mengangkut material, dan masih banyak yang lainnya. Robot yang menjalankan tugas tersebut biasanya adalah robot yang dikendalikan oleh manusia artinya melalui kontrol dan pengawasan manusia. Berbeda halnya dengan jenis robot saat ini yang bisa disematkan kecerdasan buatan didalamnya. Saat ini robot tidak hanya berfungsi untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan fisik saja. Melainkan bisa bertugas dalam hal pemahaman materi. Hal ini dapat berguna dalam proses pemecahan masalah. Manusia tidak perlu repot lagi dalam memikirkan pemecahan masalah karena dengan memrogram robot dengan kecerdasan buatan, maka robot tersebut akan bekerja sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya.
Prospek Administrasi Publik
Prospek kerja administrasi publik tidak terlalu mengalami perubahan yang drastis akibat adanya revolusi industri. Berbeda dengan lingkup bidang ilmu yang lain. Hal ini karena ilmu administrasi publik bertanggung jawab untuk terjun langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Teknologi secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan peran manusia dalam memberi pelayanan. Hal ini berkaitan dengan perasaan yang ada pada manusia. Robot tidak bisa memberi perasaan yang tulus itu kepada manusia. Karena pada dasarnya rasa simpati timbul karena adanya hubungan kekerabatan. Sedangkan hubungan antara manusia dengan robot hanya sebatas alat dan makhluk hidup. Manusia bisa melakukan semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh robot seperti bernapas, makan, minum, eksresi, dan rasa simpati antar satu dengan lainnya. Memang benar jika pelayanan publik dilakukan menggunakan robot akan berjalan lebih cepat dan praktis. Tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan unsur kemanusiaan yang diberikan langsung oleh manusia itu sendiri.
METODE PENELITIAN
Objek Material
      Objek material adalah suatu sasaran target penelitian yang hendak dicapai atau dibahas oleh penulis. Objek material ini bisa menyangkut benda atau suatu konsep. Dalam artikel ini objek material yang digunakan adalah prospek kerja administrasi publik. Melalui objek tersebut, penulis mengharapkan agar isi jurnal ini lebih terarah dan fokus membahas mengenai prospek kerja administrasi publik di era kemajuan teknologi. Mengingat administrator publik bertanggung jawab dalam membuat berbagai kebijakan demi kelangsungan pemerintahan.
Desain
      Jenis desain yang digunakan oleh penulis dalam menyajikan data dan informasi dalam jurnal ini adalah menggunakan desain penelitian deskriptif. Desain ini sendiri memiliki arti bahwa penulis ingin membahas tentang suatu permasalahan menggunakan metode penjelasan secara rinci. Mulai dari pengenalan isu permasalahan secara umum, kemudian menganalisis permasalahan tersebut, dan menyajikan data dan informasi sebagai pendukung agar jurnal ini dapat dibuktikan kebenarannya. Selain itu penulis juga memiliki tujuan mengapa menggunakan jenis desain penelitian deskriptif. Hal ini supaya orang awam yang tadinya tidak mengetahui apa itu perkembangan teknologi, kecerdasan buatan, ilmu administrasi publik, atau prospek kerja administrasi publik menjadi tahu bahkan tertarik untuk melakukan inovasi akan teknologi tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa rakyat Indonesia memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Hanya saja mereka memiliki kendala pada ekonomi dan pendidikan. Apabila sistem pendidikan dan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia merata, maka tidak akan terjadi kesenjangan sosial seperti saat ini. Para generasi muda juga bisa ikut tergerak dalam upaya memajukan negara melalui kemampuan kreatifitas dan intelektual yang dimilikinya. Alasan selanjutnya mengapa penulis menggunakan desain penelitian deskriptif dalam membuat jurnal ini adalah agar mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang disajikan dalam jurnal. Hal ini karena dengan menggunakan metode deskriptif, penulis menyajikan informasi dengan detail. Sehingga masyarakat awam bisa memahami topik yang dibahas dalam jurnal walaupun topik tersebut menuntut pemikiran yang tinggi.
Sumber Informasi
Ada kurang lebih 30 referensi yang digunakan penulis dalam memperoleh sumber-sumber informasi. Baik itu jurnal atau buku. Tujuan melampirkan berbagai referensi tersebut adalah untuk mengetahui dan mengukur perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga menemukan inovasi-inovasi baru sehingga penemuan baru dapat tercipta. Tujuan peninjauan sumber informasi adalah agar dapat menentukan metode & jenisnya desain yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut, dan yang paling penting untuk membandingkan penelitian saat ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan perbandingan karya, penulis dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan penelitian telah berkembang.
Proses Pengumpulan Data