Mohon tunggu...
Belinda Muflihaniardi
Belinda Muflihaniardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Penulis merupakan mahasiswa Universitas Airlangga yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gencarnya Kemajuan Teknologi Robot Berimbas pada Pekerja, Akankah Prospek Kinerja Administrasi Publik Terancam?

30 Maret 2023   14:46 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:54 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

ABSTRAK

            Tahun 2023 merupakan era dimana manusia hidup berdampingan dengan teknologi. Dengan kata lain, manusia tidak akan bisa hidup lepas dari teknologi. Era tersebut dinamakan sebagai era society 5.0. Kemajuan teknologi ini berimbas pada semua sektor kehidupan seperti politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Manusia sebagai agen utama yang menjalankan sistem kehidupan tidak boleh lengah akan perkembangan teknologi tersebut. Mereka dituntut untuk berdaya saing tinggi, agar tidak mudah dikalahkan oleh yang lain. Apabila manusia bersikap pasrah tanpa ada usaha untuk bisa maju, kelak dia akan dikalahkan oleh teknologi itu sendiri. Maka perlu adanya kesadaran diri bahwa teknologi hanya hadir sebagai pendamping hidup manusia saja, bukan sebagai penguasa kehidupan manusia. Teknologi tidak akan bisa menjadi penguasa apabila dalam jiwa tiap manusia tertanam jiwa ambisi yang tinggi. Dengan adanya ambisi yang baik, manusia bisa saling berlomba-lomba untuk menciptakan suatu inovasi atau karya baru yang lebih sempurna daripada karya sebelumnya.  

            Pada tahun 2019 tepatnya di Bulan November, Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, Joko Widodo menjelaskan bahwa sistem birokrasi di Negara Indonesia harus diubah agar bisa sesuai dan mengikuti perkembangan zaman. Beliau mengatakan bahwa pergantian sistem birokrasi dilakukan dengan bantuan dari robot (artificial intelligence). Bapak Jokowi percaya bahwa dengan diubahnya sistem birokrasi ini, maka dapat berjalan dengan lebih lancar dan praktis daripada sebelumnya. Perkembangan sistem inovasi ini dapat ditandai dengan menurunnya jumlah pegawai negeri sipil di Indonesia. Berdasarkan kutipan yang diambil dari buku statistik ASN per bulan Juni 2021, menyebutkan bahwa terdapat 4.593.604 orang pegawai negeri sipil yang aktif pada tahun 2015. Kemudian pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 4.081.824 orang. Hal tersebut bisa terjadi karena diakibatkan oleh pergantian tenaga kerja. Yang awalnya menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin/robot.

Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memotivasi setiap elemen masyarakat khususnya yang bergerak dalam lingkup administrasi publik. Supaya manusia selalu tergerak untuk berkembang mengikuti arus perkembangan zaman yang ada. Bukan malah tertinggal bahkan bersikap tidak acuh dengan kemajuan yang ada. Harusnya dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, manusia merasa beruntung karena hidupnya bisa lebih terbantu. Dari segi informasi, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya. Jika sebelumnya manusia hidup dengan kerja keras, maka saat ini dibutuhkan adanya kerja cerdas. Selain itu tujuan dibuatnya karya tulisan ini adalah sebagai bahan literasi bagi penelitian kedepannya. Dengan memanfaatkan topik yang menggabungkan antara ilmu administrasi publik dengan kemajuan teknologi saat ini.

TINJAUAN PUSTAKA

Gencarnya Kemajuan Teknologi

            Kemajuan teknologi akan selalu berkembang mengikuti pergantian zaman. Pola pikir manusia juga semakin kritis dan inovatif tiap generasinya. Perubahan yang paling besar adalah terletak pada revolusi industri. Dapat dilihat dan dirasakan jika revolusi industri sudah mengalami perubahan sebanyak 5x. Revolusi industri yang pertama disebut sebagai revolusi industri 1.0. Perkembangan ini diawali ketika ditemukannya mesin uap di Inggris pada abad ke-18. Kemudian pada tahun 1870 tenaga mesin uap digantikan oleh tenaga listrik. Hal ini tidak jauh dari kontribusi besar Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison. Dengan adanya perubahan bentuk energi ini maka menunjukkan revolusi industri 2.0 telah terjadi. Melalui pergantian dan dijalankannya energi bertenaga listrik ini, para ilmuwan banyak menghasilkan penemuan baru seperti pesawat, mobil, dan senjata perang.

Tahap revolusi industri terus mengalami perkembangan hingga pada akhirnya revolusi 3.0 yang menjadi cikal bakal munculnya teknologi berupa robot dan komputer. Tidak hanya itu terdapat komponen pelengkap lain yang  ditemukan yakni transistor, microchip, dan bahan semikonduktor. Revolusi tahap ini bisa juga disebut sebagai revolusi digital. Setelah ditemukannya beberapa perangkat elektronik pada revolusi 1.0,2.0,3.0, saatnya menyempurnakan penemuan tersebut. Melalui revolusi industri 4.0 tepatnya pada tahun 2000 hingga 2005, jaringan internet mulai mengalami perkembangan dengan kecepatan yang tinggi. Revolusi ini pertama kali dikenalkan oleh ketua eksekutif World Economic Forum (WEF) yang Bernama Klaus Schwab. Revolusi industri 4.0 merupakan hasil perpaduan dari revolusi sebelumnya yakni dengan menggabungkan kemajuan dalam kecerdasan buatan atau artificial intelligence, IoT atau Internet of Things, komputasi umum, dan rekayasa genetika. Tidak hanya itu terdapat penemuan lain seperti bioteknologi, teknologi nanoB, blockchain, teknologi computer kuantum, printer 3D, dan teknologi komputer kuantum. Revolusi terakhir yang ditemukan saat ini adalah revolusi industri 5.0 atau disebut society 5.0. Revolusi ini diperkenalkan oleh Negara Jepang yang kemudian diresmikan pada 21 Januari 2019.

Cara kerja revolusi 4.0 dengan 5.0 tidak jauh berbeda karena sama-sama memanfaatkan tenaga robot. Perbedaannya hanya terletak pada cara penggunaan robot tersebut. Pada revolusi 4.0 mengandalkan bantuan utama berupa artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Sistem tersebut mengandalkan mesin yang telah diprogram sedemikian rupa agar bisa menghasilkan cara berpikir yang sama dengan manusia. Sedangkan pada era society 5.0, manusia dijadikan sebagai elemen utama dalam menjalankan program tapi tetap dibantu oleh teknologi. Tujuan dilakukannya society 5.0 agar manusia terus melakukan inovasi dan menciptakan suatu penemuan baru yang berguna bagi kehidupan manusia kedepannya. Selain itu jika menggunakan manusia sebagai elemen utama maka dapat meminimalisasi terjadinya pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Keduanya saling diuntungkan, manusia tetap bisa bekerja bahkan mendapat bantuan dari teknologi. Dan penemuan ilmuwan mengenai teknologi pun tidak sia-sia. Sehingga keduanya bisa bersinergi untuk membangun kesejahteraan bersama.

Teknologi Robot

Pada zaman yang serba digital ini teknologi robot banyak memikat perhatian dari masyarakat terutama para ilmuwan. Setiap ilmuwan selalu berlomba-lomba untuk melakukan penemuan yang unik agar bisa menjadi sejarah bagi peradaban dunia dan berguna bagi kehidupan manusia. Maka dari itu robot diciptakan. Robot adalah jenis teknologi yang paling berguna di dalam kehidupan manusia. Benda tersebut dapat bekerja dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, jasa, dan masih banyak yang lainnya. Dengan adanya robot, manusia bisa melakukan pekerjaan dengan lebih cepat. Selain itu melalui robot, manusia tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

            Teknologi robot selalu mengalami evolusi pada tiap periode kehidupan.  Evolusi robot memiliki arti perubahan atau perkembangan kinerja robot yang berjalan secara perlahan. Pada awalnya robot hanya dijadikan sebagai alat berat yang bertugas dalam menjalankan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia. Jenis pekerjaan tersebut seperti mengangkat besi, memasang beton, mengangkut material, dan masih banyak yang lainnya. Robot yang menjalankan tugas tersebut biasanya adalah robot yang dikendalikan oleh manusia artinya melalui kontrol dan pengawasan manusia. Berbeda halnya dengan jenis robot saat ini yang bisa disematkan kecerdasan buatan didalamnya. Saat ini robot tidak hanya berfungsi untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan fisik saja. Melainkan bisa bertugas dalam hal pemahaman materi. Hal ini dapat berguna dalam proses pemecahan masalah. Manusia tidak perlu repot lagi dalam memikirkan pemecahan masalah karena dengan memrogram robot dengan kecerdasan buatan, maka robot tersebut akan bekerja sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya.

Prospek Administrasi Publik

Prospek kerja administrasi publik tidak terlalu mengalami perubahan yang drastis akibat adanya revolusi industri. Berbeda dengan lingkup bidang ilmu yang lain. Hal ini karena ilmu administrasi publik bertanggung jawab untuk terjun langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Teknologi secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan peran manusia dalam memberi pelayanan. Hal ini berkaitan dengan perasaan yang ada pada manusia. Robot tidak bisa memberi perasaan yang tulus itu kepada manusia. Karena pada dasarnya rasa simpati timbul karena adanya hubungan kekerabatan. Sedangkan hubungan antara manusia dengan robot hanya sebatas alat dan makhluk hidup. Manusia bisa melakukan semua hal yang tidak bisa dilakukan oleh robot seperti bernapas, makan, minum, eksresi, dan rasa simpati antar satu dengan lainnya. Memang benar jika pelayanan publik dilakukan menggunakan robot akan berjalan lebih cepat dan praktis. Tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan unsur kemanusiaan yang diberikan langsung oleh manusia itu sendiri.

METODE PENELITIAN

Objek Material

            Objek material adalah suatu sasaran target penelitian yang hendak dicapai atau dibahas oleh penulis. Objek material ini bisa menyangkut benda atau suatu konsep. Dalam artikel ini objek material yang digunakan adalah prospek kerja administrasi publik. Melalui objek tersebut, penulis mengharapkan agar isi jurnal ini lebih terarah dan fokus membahas mengenai prospek kerja administrasi publik di era kemajuan teknologi. Mengingat administrator publik bertanggung jawab dalam membuat berbagai kebijakan demi kelangsungan pemerintahan.

Desain

            Jenis desain yang digunakan oleh penulis dalam menyajikan data dan informasi dalam jurnal ini adalah menggunakan desain penelitian deskriptif. Desain ini sendiri memiliki arti bahwa penulis ingin membahas tentang suatu permasalahan menggunakan metode penjelasan secara rinci. Mulai dari pengenalan isu permasalahan secara umum, kemudian menganalisis permasalahan tersebut, dan menyajikan data dan informasi sebagai pendukung agar jurnal ini dapat dibuktikan kebenarannya. Selain itu penulis juga memiliki tujuan mengapa menggunakan jenis desain penelitian deskriptif. Hal ini supaya orang awam yang tadinya tidak mengetahui apa itu perkembangan teknologi, kecerdasan buatan, ilmu administrasi publik, atau prospek kerja administrasi publik menjadi tahu bahkan tertarik untuk melakukan inovasi akan teknologi tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa rakyat Indonesia memiliki daya kreatifitas yang tinggi. Hanya saja mereka memiliki kendala pada ekonomi dan pendidikan. Apabila sistem pendidikan dan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia merata, maka tidak akan terjadi kesenjangan sosial seperti saat ini. Para generasi muda juga bisa ikut tergerak dalam upaya memajukan negara melalui kemampuan kreatifitas dan intelektual yang dimilikinya. Alasan selanjutnya mengapa penulis menggunakan desain penelitian deskriptif dalam membuat jurnal ini adalah agar mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang disajikan dalam jurnal. Hal ini karena dengan menggunakan metode deskriptif, penulis menyajikan informasi dengan detail. Sehingga masyarakat awam bisa memahami topik yang dibahas dalam jurnal walaupun topik tersebut menuntut pemikiran yang tinggi.

Sumber Informasi

Ada kurang lebih 30 referensi yang digunakan penulis dalam memperoleh sumber-sumber informasi. Baik itu jurnal atau buku. Tujuan melampirkan berbagai referensi tersebut adalah untuk mengetahui dan mengukur perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga menemukan inovasi-inovasi baru sehingga penemuan baru dapat tercipta. Tujuan peninjauan sumber informasi adalah agar dapat menentukan metode & jenisnya desain yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut, dan yang paling penting untuk membandingkan penelitian saat ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan perbandingan karya, penulis dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan penelitian telah berkembang.

Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan penulis untuk mencari langkah-langkah bijak dalam menyajikan data. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan yang tepat dalam proses pengumpulan data untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas dan bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Ada beberapa Langkah yang dapat diambil dalam pengumpulan data yaitu pengecekan sumber referensi yang akan dilampirkan pada jurnal. Referensi ini dapat berisi konsep atau masalah yang akan dibahas. Kemudian tahap selanjutnya adalah menelaah dan memahami sumber literatur yang digunakan sehingga penyimpangan kontekstual tidak terjadi dalam jurnal. Langkah terakhir adalah mengumpulkan literatur data yang telah direvisi. Jurnal dengan tema pengaruh kemajuan teknologi pada administrator publik ini hanya mengandalkan referensi pengumpulan data yang terbatas pada jurnal dan buku saja. Karena durasi waktu yang diberikan sangat terbatas. Meski begitu, setiap informasi yang terlampir dalam jurnal ini memiliki nilai akurasi tinggi dan berisi informasi penting yang berguna untuk kehidupan di masa depan. Dengan mengambil opik kemajuan teknologi, pola pikir masyarakat akan berubah dan menjadi lebih membuka. Hal ini karena pada dasarnya teknologi diciptakan untuk meringankan beban manusia dan menjadikan manusia lebih kritis serta inovatif. Adanya pemikiran kritis ini akan memunculkan produk-produk teknologi baru yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia.

Analisis Data

            Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis data yang digunakan dalam penelitian. Data tersebut sudah memuat informasi yang relevan atau belum. Data tersebut berisi tentang informasi yang faktual atau hoax. Isu dari data tersebut merupakan fenomena baru atau sudah lama. Adanya analisis data berfungsi dalam meminimalisasi kesalahpahaman pembaca dalam membaca suatu jurnal atau laporan penelitian. Biasanya jika masyarakat awam membaca jurnal, maka informasi yang ada di dalam jurnal tersebut akan ditelan secara mentah-mentah. Maka dari itu analisis berperan penting dalam proses penyusunan laporan penelitian atau jurnal. Melalui analisis data, penulis dan juga pembaca bisa mengetahui perkembangan informasi apa yang telah berubah. Selain itu dengan menganalisis data, penulis bisa mengetahui atau bahkan memperoleh ide baru untuk penemuan yang akan datang. Tidak hanya itu dengan menganalisis suatu data yang terdapat dalam jurnal, bisa melatih daya kritis seseorang karena menuntut pemikiran yang lebih detail. Dengan memanfaatkan pemikiran kritis, maka informasi yang disampaikan penulis bisa tersampaikan dengan baik. Tujuan penulis pun bisa tercapai melalui hasil karya yang ditulisnya untuk orang lain.

HASIL PENELITIAN

            Ditinjau dari fakta sosial yang terdapat dalam latar belakang masalah jurnal ini maka menunjukkan bahwa terdapat rumusan masalah mengenai apakah peran teknologi bisa menggantikan posisi manusia dalam bekerja utamanya dalam bidang administrasi publik?

            Setelah mencari dan mendapatkan berbagai sumber literatur, penulis mendapatkan hasil bahwa revolusi industri memang memengaruhi kehidupan manusia. Sebelum adanya revolusi industri, manusia hidup bergotong royong satu sama lain untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal ini karena pada zaman sebelum adanya revolusi industri, manusia belum menemukan teknologi canggih yang bisa digunakan untuk meringankan pekerjaan mereka. Tapi revolusi industri tidak sepenuhnya memberikan dampak positif. Dengan munculnya revolusi industri, tanpa disadari budaya gotong royong dari masyarakat mulai menurun. Generasi yang hidup di zaman ini kebanyakan bersifat individualis (hidup sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain). Mereka yang terbiasa hidup individualis juga mulai merasa nyaman. Karena saat ini dengan mengandalkan gadget saja, hampir semua bisa dilakukan.

            Teknologi robot terbukti dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan manusia. Contoh nyata yang bisa diambil dari manfaat robot pada lingkup administrasi publik adalah diterapkannya e-tilang. Kebijakan sistem e-tilang ini hanya memanfaatkan teknologi berupa CCTV (closet circuit television). Setiap kejadian yang terjadi akan direkam menggunakan alat tersebut. Pengguna yang terbukti bersalah melanggar aturan lalu lintas maka akan diberi sanksi berupa denda. Biasanya para pelaku mendapatkan sebuah notifikasi dari sms ataupun WhatsApp. Dengan mengandalkan plat nomor kendaraan dan CCTV, para polisi tidak perlu kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Resiko yang bisa terjadi apabila polisi melakukan penilangan dengan cara manual adalah terlewatnya beberapa kendaraan yang tidak patuh aturan. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya jumlah pengendara yang tidak sebanding dengan jumlah polisi yang sedang bertugas.

            Bukti selanjutnya mengenai pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan diberlakukannya sistem e-ktp. Sistem Kartu Tanda Penduduk elektronik adalah suatu upaya pemerintah yang digunakan dalam mendata penduduk Negara Indonesia. Sistem ini memiliki tujuan agar meningkatkan keamanan bagi pemilik kartu tanda penduduk tersebut. Pemilik Kartu Tanda Penduduk diharuskan untuk menjalankan beberapa prosedur seperti melakukan perekaman berupa iris mata, sidik jari, biodata, foto, dan tanda tangan. KTP elektronik ini bisa disebut juga sebagai Sistem Informasi Manajamen Kependudukan atau SIMDUK. SIMDUK merupakan suatu kebijakan yang dilaksanakan di berbagai daerah wilayah Indonesia untuk menangani status kependudukan seseorang. SIMDUK adalah sebuah aplikasi yang berisi tentang pengelolaan data penduduk meliputi akte kelahiran, kartu keluarga/KK, demografi penduduk, sensus penduduk, dan kartu tanda penduduk/KTP.

            Sistem Informasi Manajemen Kependudukan (SIMDUK) dapat menguntungan semua elemen masyarakat yang terlibat. Sebagai pengguna aplikasi, masyarakat diuntungkan karena tidak perlu mengantre lama untuk menunggu giliran. Sedangkan manfaat yang bisa dirasakan oleh petugas yang bekerja di bidang kependudukan juga banyak yaitu tidak perlu repot dalam menyimpan bukti fisik identitas masyarakat, tidak perlu repot menghitung data sensus kependudukan masyarakat, dan tidak kesusahan dalam mendata setiap pengguna.

            Selain e-tilang dan aplikasi SIMDUK (Sistem Informasi Manajemen Kependudukan) terdapat juga teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam bidang Kesehatan. Biasanya disebut sebagai e-health. Sistem e-health diciptakan dengan latar belakang antrean pasien di rumah sakit yang membludak. Hal ini sangat tidak efisien karena secara logika, pasien yang sakit harus segera diberi penanganan bukan malah menunggu lama agar mendapatkan penanganan dari dokter. Selain itu tidak sedikit pasien yang merasa kecewa karena dokter yang sudah ditunggu lama ternyata tidak ada jadwal di rumah sakit. Maka dari itu pemerintah membuat suatu program agar masyarakat tidak perlu kesusahan dalam berkonsultasi dan mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit.

            Jika ditarik secara garis besar, pemanfaatan teknologi sangat berkonstribusi besar dalam menyumbang kesejahteraan bagi kehidupan manusia. Sudah terbukti dari segala bidang bahwa teknologi ikut berperan serta didalamnya. Pada intinya dengan adanya teknologi, seluruh pekerjaan manusia berjalan lebih praktis dan cepat.

            Pada saat ini teknologi berupa robot tidak hanya bersifat sebagai pembantu pekerjaan manusia saja. Karena fitur pemrograman robot sudah ditingkatkan menjadi kecerdasan buatan. Dengan adanya fitur tersebut, robot bisa menjalankan berbagai aktifitas pekerjaan yang sama dengan manusia tanpa diatur oleh manusia itu sendiri. Melalui chip yang telah dimodifikasi sedemikian rupa yang berisi data menyerupai bentuk perilaku manusia. Hal ini memungkinkan robot untuk mengelola data, menjalankan data, atau bahkan membuat data yang baru.

            Perkembangan teknologi tentu akan selalu dilakukan seiring dengan berkembangnya zaman. Hal ini karena perlu adanya peningkatan program agar bisa seimbang antara perkembangan zaman. Tidak menutup kemungkinan jika pegawai negeri sipil yang kurang memiliki kompetensi dalam bekerja bisa digantikan oleh tenaga robot. Maka dari itu perlu adanya rasa semangat untuk mengalahkan atau bahkan menciptakan teknologi itu sendiri.

PEMBAHASAN

            Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, dalam menyikapi kemajuan teknologi ini manusia ada yang bersikap pro dan kontra. Masyarakat yang bersikap pro menunjukkan sikap mendukung bahkan merasa senang karena adanya teknologi yang bisa membantu pekerjaan terselesaikan dengan mudah. Sedangkan masyarakat yang kontra merasa bahwa kemajuan teknologi ini bisa menghancurkan hidup manusia. Karena dengan semakin canggihnya teknologi maka peran manusia sebagai pelaku utama menjadi tergeseser.

            Konsep teknologi pada dasarnya memang ditujukan untuk membantu kehidupan manusia. Sebelum adanya revolusi industri bahkan manusia pun tidak kenal istilah apa itu teknologi. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, manusia terus melakukan pengamatan dan menemukan suatu penemuan. Itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya revolusi industri.

            Revolusi industri timbul karena adanya rasa kesusahan yang dihadapi manusia. Pada zaman dulu mereka selalu berpikir bagaimana cara mengatasi suatu permasalahan dan bagaimana cara melakukan pekerjaan yang berat tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Kemudian dengan berbagai percobaan yang telah dilakukan, manusia menemukan adanya teknologi. Setelah ditemukannya teknologi, manusia terus membuat inovasi baru yang kemudian disebut sebagai revolusi industri.

            Revolusi industri telah mengalami perubahan sebanyak 5 kali. Nah revolusi industri terbaru yang ditemukan adalah society 5.0. Ditemukan tepatnya pada tahun 2019. Revolusi industri ini merupakan jenis revolusi yang paling menguntungkan bagi kehidupan manusia. Karena jika dibandingan dengan konsep revolusi industri 4.0, teknologi digunakan sebagai elemen utama dalam menjalankan suatu pekerjaan. Sedangkan pada era society 5.0 tidak. Era ini menggabungkan antara teknologi dan kinerja manusia yang bersinergis. Jadi teknologi maupun manusia tetap memberikan kontribusi yang sama dalam melakukan pekerjaan.

Berdasarkan paragraf yang telah dipaparkan di atas menunjukkan dipatahkannya pemikiran masyarakat bahwa teknologi akan menjadi pemeran utama. Padahal sebenarnya tidak. Hanya saja sebagai manusia, kita perlu meningkatkan kualitas dalam diri agar tidak bisa dikalahkan oleh teknologi itu sendiri. Karena jika manusia tetap bersikap primitif dan tidak ingin maju, maka tidak menutup kemungkinan teknologi bisa menyita pekerjaan manusia itu sendiri. Apabila manusia selalu belajar dan bekerja sesuai dengan sikap kompeten dan integritas yang dimilikinya. Maka ia tidak akan mengalami yang namanya pemutusan hubungan kerja.

Tujuan pemerintah menerapkan sistem robot sebagai pekerja bukan tanpa alasan. Hal ini karena pemerintah bersikap terbuka dengan adanya globalisasi dan juga pemerintah ingin menyadarkan setiap pekerja terutama pegawai negeri sipil agar selalu produktif dalam bekerja. Dapat dilihat dengan kinerja pegawai negeri sipil yang tidak jujur. Kemudian pemerintah membuat diberlakukannya finger print sebagai tanda kehadiran pegawai. Tapi tetap saja, para pegawai negeri sipil bisa menyiasati perbuatan tersebut. Setelah melakukan finger print, para pegawai langsung meninggalkan kantor dan memilih untuk melanjutkan urusan pribadinya tanpa memerhatikan ada tanggung jawab yang harus segera diselesaikan. Pemerintah mengilustrasikan robot karena robot dianggap teknologi yang canggih dan cepat dalam bekerja. Seharusnya dengan diterapkannya program robot sebagai pekerja bisa memberi dorongan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bisa terus berkembang demi memajukan bangsa Bersama.

KESIMPULAN

Temuan Terpenting

            Pada dasarnya seluruh aspek yang dibahas dalam jurnal ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. Namun terdapat sumber referensi yang menurut penulis paling penting karena didalamnya sudah lengkap memuat mengenai perubahan jumlah pegawai negeri sipil setelah adanya revolusi 4.0 dengan sebelum terjadinya revolusi. Sudah dijelaskan pada sub bab fakta literatur, dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah pegawai negeri sipil kurang lebih setengah juta orang. Dalam referensi tersebut terdapat alasan mengapa penurunan jumlah pegawai negeri sipil turun dengan banyak. Hal ini karena kuota penerimaan pegawai negeri sipil tidak sebanyak abdi negara. Selain itu sudah banyak pegawai yang pensiun. Nah posisi pegawai yang sudah pensiun ini digantikan oleh robot. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi pelayanan publik yang ada. Sehingga manusia sebagai pelaku utama dalam menjalankan sistem pemerintahan tidak merasa dirugikan. Karena yang diganti menjadi tenaga robot hanyalah posisi pegawai yang sudah pensiun.

Sumbangan Keilmuan

            Salah satu sumber informasi terlengkap adalah buku yang berjudul Teori Administrasi Publik karya Dr. Harbani Pasolong, M.Si. Buku ini memiliki 12 bab yang berisi mengenai ilmu administrasi publik. Mulai dari konsep administrasi publik, teori mengenai kepemimpinan, sejarah administrasi publik, peranan administrasi publik, proses kebijakan publik, paradigma manajemen publik, etika beserta implementasi nilai administrasi publik terdapat dalam buku ini. Dalam buku teori administrasi publik ini menjelaskan jika definisi administrasi publik dapat ditinjau dari sudut pandang etimologi maupun pendapat ahli. Menurut etimologi istilah administrasi berasal dari bahasa Yunani yang terbentuk dari 2 kata yakni “ad” dan “ministrate” serta berarti “to serve”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia maka memiliki arti memenuhi atau melayani. Kemudian apabila ditinjau dari pendapat ahli definisi administrasi publik adalah suatu proses pelayanan atau pengaturan [Dimock dan Dimock (1978:15)]. Selain membahas tentang administrasi publik, jurnal ini juga menjelaskan mengenai teknologi robot. Menurut jurnal karya Hendy Djaya Siswaja yang berjudul Prinsip Kerja dan Klasifikasi Robot terdapat definisi robot secara istilah. “Robot” merupakan kata yang muncul dari bahasa ceko yakni “Robota” yang berarti kuli, budak, atau pekerja keras. Yang berarti bahwa robot adalah suatu alat mekanik yang memiliki tugas utama dalam melakukan berbagai kegiatan berat khususnya yang berkaitan dengan fisik. Cara mengendalikan robot bisa melalui pengawasan langsung dari manusia atau memberi chip yang telah deprogram kemudian dimasukkan pada bagian tubuh robot agar robot bisa bekerja sesuai yang diharapkan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun