Gambar 2. Hasil scanning electron microscopypada butir amilum hasil fermentasi mikrobia.
Keterangan (a) pati singkong, (b) pati singkong industri (c) pati hasil fermentasi tradisional, (d) pati dengan perendaman sirup glukosa 0,10%, (e) pati dengan perendaman sirup glukosa 0,25% dan (f) pati dengan perendaman sirup glukosa 0,50% (Marcon et al.,2006)
Gambar 3. Pengaruh jenis perendaman terhadap waktu fermentasi singkong (Maarcon et al., 2006)
Berdasarkan Gambar 3, diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi glukosa yang digunakan selama perendaman singkong, maka semakin sedikit waktu fermentasi yang diperlukan dalam modifikasi cassava.Hal ini membuktikan bahwa mikrobia yang berperan dalam modifikasi cassavamemanfaatkan karbohidrat sebagai sumber karbon dalam mettabolismenya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka ilmiah yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Jenis mikrobia yang mampu memfermentasi karbohidrat dalam singkong meliputi bakteri dan khamir. Dari golongan bakteri contohnya Bacillusspp., sedangkan dari golongan khamir contohnya Candida tropicalis dan Zygosaccharomyces florentinus.
2. Mekanisme modifikasi karbohidrat pada singkong adalah fermentasi amilum dan selulosa pada singkong menjadi berbagai gula sederhana seperti  glukosa, selobiosa, fruktosa, maltosa, melibiose, rafinosa, salisin, sorbitol, trehalosa, arabinosa, xilosa dan manitol.
3. Perubahan karakter yang terjadi pada singkong termodifikasi adalah terombaknya struktur butir amilumnya.