Mirna melanjutkan, kini dengan goyangan kecil sambil mengajak anak-anak yang ada di posyandu. "Dika, ayo ikut nyanyi, Nak! Ayo makan ikan robot!" Â
Mendengar kata "ikan robot," Dika langsung bersemangat. "Ikan robot kuat kayak superhero!" Ia mulai mengikuti ibunya bernyanyi dan menari, diikuti anak-anak lain. Â
Tak butuh waktu lama, suasana posyandu berubah menjadi pesta kecil. Ibu-ibu ikut menyanyikan lagu Mirna sambil mencoba menyuapi anak-anak mereka. Tawa dan canda menggema di seluruh ruangan. Bahkan Bu Tini akhirnya menyerah dan bergabung, meskipun dengan sedikit cemberut. Â
Ketika lomba usai, kelompok posyandu Mirna diumumkan sebagai pemenang inovasi gizi. Hadiahnya berupa voucher belanja dan penghargaan dari kelurahan. Â
"Wah, Bu Mirna, ternyata ibu ini kreatif juga, ya," ujar Bu Tini dengan nada setengah memuji. Â
Mirna tersenyum lebar. "Namanya juga maskot ikan kaleng, Bu. Harus totalitas!" Â
Semua ibu tertawa, sementara Dika berbisik ke ibunya, "Ibu, kalau ikan robotnya ada lagi, aku mau makan. Tapi cuma kalau ada lagunya!" Â
Mirna menghela napas panjang sambil tersenyum. Meskipun awalnya penuh kekacauan, hari itu menjadi pelajaran berharga tentang kreativitas, solidaritas, dan pentingnya asupan gizi, meskipun dari ikan kaleng yang baunya kurang sedap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H