4. Ketidakstabilan Emosi: Emosi anak bisa berubah dengan cepat, dari bahagia menjadi marah dalam sekejap. Hal ini bisa membuat orang tua merasa bingung dan kewalahan.
Mengapa Fase Ini Terjadi?
Fase toddler rebellion dipicu oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak mengalami fase ini:
- Perkembangan Kognitif: Pada usia ini, anak mulai memahami konsep sebab dan akibat. Mereka ingin mengeksplorasi batasan dan mencoba berbagai perilaku untuk melihat reaksi orang dewasa.
- Keinginan untuk Mandiri: Anak mulai merasakan kebutuhan untuk menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan hal-hal sendiri. Ini adalah bagian dari perkembangan identitas mereka.
- Keterbatasan Komunikasi: Di usia ini, anak mungkin belum memiliki keterampilan komunikasi yang cukup untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan mereka. Hal ini bisa menyebabkan frustrasi dan perilaku pemberontakan.
Cara Bijak Menghadapi Fase Pemberontakan
Menghadapi fase toddler rebellion memang tidak mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kita bisa mengatasi tantangan ini dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu kita menghadapi fase ini:
1. Tetap Tenang dan Sabar
Ketika anak kita mulai menunjukkan perilaku pemberontakan, penting untuk tetap tenang. Anak bisa merasakan emosi kita, dan jika kita panik atau marah, mereka mungkin akan semakin sulit untuk diajak berkomunikasi. Cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan berbicara dengan suara yang lembut dan tenang. Walaupun sulit saya lakukan tapi saya selalu ingat ini adalah fase yang akan berlalu.
2. Berikan Pilihan