Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nek, Aku Rindu

24 Oktober 2024   06:57 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku kembali duduk di bangku kayu di ujung pasar. Onde-onde yang tadi kubeli tergeletak di sampingku, setengah dimakan. Angin pagi masih berhembus lembut. Aku memandangi lapak-lapak yang semakin ramai, pedagang mulai menawarkan dagangan mereka kepada para pembeli yang baru tiba.

Seorang perempuan tua, yang dari kejauhan tampak mirip dengan nenek, berjalan melewati lapak tempat aku duduk. Untuk sesaat, aku hampir memanggilnya. Tapi kemudian, aku tersadar, bukan nenekku lagi yang ada di sini.

Aku menutup mata, membiarkan angin membawa kenangan itu kembali. Dan di tengah-tengah hiruk pikuk pasar, aku mendengar suara nenek, lembut dan hangat seperti biasanya.

"Ayo, Sayang. Kita beli onde-onde kesukaanmu."

Aku tersenyum kecil, meski mataku berkaca-kaca.

"Iya, Nek. Aku akan terus datang ke sini. Aku tidak akan lupa."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun