"Kamu ada jemputan?" tanya Galih.
Lintang menggeleng. "Nggak, tapi sahabatku udah nunggu di hotel."
Galih tersenyum. "Kebetulan, aku juga mau ke arah sana. Bareng aja, ya?"
Lintang hanya mengangguk. Mereka berjalan keluar stasiun bersama, dan saat keluar dari kereta, Lintang merasakan udara malam Yogyakarta yang sejuk menyambutnya. Namun, sebelum Lintang sempat berbicara, Galih tiba-tiba berhenti.
"Ada yang mau aku bilang," kata Galih pelan.
Lintang menahan napas. "Apa?"
"Sebenarnya... aku kenal sahabatmu. Dia yang bilang aku akan ketemu kamu di kereta ini. Tapi aku nggak mau bilang dari awal karena pengen kenal kamu secara alami," kata Galih sambil tersenyum kecil.
Lintang terdiam, terkejut, tapi juga merasa lega.
"Jadi kamu udah tahu dari tadi?" tanya Lintang sambil tertawa kecil.
Galih mengangguk. "Iya, tapi aku senang kita ketemu tanpa perlu ada ekspektasi. Rasanya lebih alami."
Lintang tertawa. "Aku juga baru sadar tadi waktu kamu turun."