Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pernahkah Kamu Melihat Aku?

4 Oktober 2024   20:36 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto/anak-sekolah-menangis-di-halaman-sekolah-gm1057913464-282721655

Aku menundukkan kepala. "Iya... aku sering terlambat menyerahkan tugas, sering tertidur di kelas... tapi tidak ada yang bertanya kenapa. Mereka hanya mengira aku malas. Padahal aku... aku tidak tahu harus bagaimana. Tidak ada yang pernah melihatku, Pak."

Bu Retno bergeser mendekat dan menggenggam tanganku. "Kami minta maaf, Bima. Kami seharusnya lebih peka terhadap apa yang terjadi. Kami seharusnya bertanya lebih awal."

Pak Heru menghela napas panjang, wajahnya penuh penyesalan. "Kami benar-benar tidak menyadari apa yang kamu alami. Ini bukan salahmu, Bima. Kamu tidak pantas diperlakukan seperti itu. Kami minta maaf, Bima. Terkadang, kami terlalu fokus pada akademik, sehingga melupakan hal-hal yang lebih penting."

Bu Retno menggenggam tanganku dengan lembut. "Mulai sekarang, kamu tidak akan sendiri lagi, Bima. Kami ada di sini untuk membantu."

Aku hanya menatap mereka, merasakan beban di dadaku perlahan-lahan terangkat. Meskipun luka-luka itu belum sepenuhnya sembuh, setidaknya aku tahu sekarang ada yang peduli. Aku tidak lagi tak terlihat.

Untuk pertama kalinya, aku merasa benar-benar dilihat.

---

Di sudut ruang kelas, aku melihat ke arah Bu Retno yang sedang mengajar. Ada kehangatan dalam caranya tersenyum padaku. Aku tersenyum balik, kali ini dengan hati yang lebih ringan.

Pernahkah kamu melihat aku? Sekarang, jawabannya adalah "ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun