3. Takut Akan Prosedur Medis
Banyak pria yang merasa takut atau cemas terhadap prosedur medis yang melibatkan alat kelamin mereka. Pemikiran untuk menjalani operasi, meskipun sederhana, bisa menimbulkan ketidaknyamanan psikologis.Â
Prosedur vasektomi sebenarnya adalah operasi kecil yang hanya memerlukan anestesi lokal dan berlangsung dalam waktu singkat, tetapi ketakutan terhadap rasa sakit atau komplikasi tetap menjadi penghalang utama bagi banyak pria.
4. Peran Gender dalam Keluarga Berencana
Di banyak masyarakat, peran kontrasepsi sering kali dibebankan kepada perempuan. Penggunaan pil KB, IUD, suntik, hingga tubektomi semuanya didominasi oleh perempuan.Â
Hal ini mencerminkan pandangan bahwa tanggung jawab menghindari kehamilan tidak menjadi beban bersama, melainkan lebih banyak dipikul oleh perempuan.Â
Ini bisa disebabkan oleh pola pikir tradisional yang masih mengakar di mana peran laki-laki lebih difokuskan pada pencarian nafkah, sementara perempuan mengurus urusan rumah tangga dan reproduksi.
Laki-laki sering kali tidak merasa perlu untuk mengambil peran aktif dalam penggunaan kontrasepsi, karena sudah terbiasa melihat perempuan yang melakukannya. Ini juga diperkuat oleh norma gender yang menempatkan laki-laki dalam posisi yang lebih pasif dalam urusan reproduksi.
5. Kurangnya Dukungan Medis
Di beberapa daerah, layanan vasektomi mungkin tidak tersedia atau kurang dipromosikan oleh fasilitas kesehatan. Beberapa petugas kesehatan juga tidak terlalu aktif menawarkan vasektomi sebagai salah satu pilihan kontrasepsi bagi pria, mungkin karena rendahnya permintaan atau preferensi masyarakat.Â
Jika layanan kesehatan tidak aktif mempromosikan metode ini, maka pemahaman masyarakat tentang vasektomi akan terus rendah.