Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nord Stream Pipa Gas Utara

2 Oktober 2022   19:33 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:37 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini disampaikan oleh Ukraina. Penasihat Zelensky Mykhailo Podolyak tentang ledakan Nord Stream memberikan pernyataan, "Kebocoran gas dari Nordstream-1 tidak lebih dari serangan teroris yang direncanakan oleh Rusia dan tindakan agresi terhadap UE". 

Jika hal ini dilakukan oelh teroris, selama ini teroris melakukan operasi sabotase, atau penyerangan selalu memberikan pengakuan dan klarifikasi 1 kali 24 jam, dan menyatakan bahwa mereka lah yang bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut. 

Pada kasus pipa Nordstream ini hal demikian tidak terjadi, tidak ada pengakuan sama sekali oleh pelaku, atau organisasi yang menjalankan operasi peledakan tersebut.

Tuduhan sepihak yang dilakukan Ukraina, dan tidak punya dasar sama sekali. Sampai pada saat ini investigasi terhadap kebocoran jalur pipa gas tersebut belum di lakukan. 

Jalur pipa berada di dalam laut dengan kedalaman 70 m, terdapat tekanan air laut sebesar 7 bar lebih untuk mencapai tempat tersebut merupakan posisi yang sulit dilakukan pemeriksaan dalam waktu yang cepat. dan tidak mungkin dicapai manusia dengan melakukan penyeleman ke dasar laut. Satu-satunya cara masuk  ke kedalaman tersebut hanya bisa dicapai dengan menggunakan kapal selam atau kapal selam tidak berawak.

Tuduhan miring masih tetap dilakukan kepada Rusia bahwa mereka yang melakukan peledakan jalur pipa Nordstream. Rusia menyatakan tidak mungkin mereka meledakan jalur pipa yang mana adalah milik mereka sendiri. 

Jika mereka hendak menghentikan pengiriman gas ke Jerman, cukup dengan cara mematikan/memutar keran untuk menutup pipa, gaspun akan terhenti ditransportasi. 

Suatu hal yang aneh jika seseorang mempunyai aset, dan mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan energi dan kebutuhan hajat hidup orang banyak di suatu negara lain dan mungkin saja di daerah musuh, menghapus dan mematikan sumber daya nya sendiri untuk melakukan tersebut. 

Padahal keuntungan yang besar menunggu didepan mata mereka dan sangat bermanfaat untuk masa perang saat ini di Ukraina. Tuduhan tersebut jelas sekali tidak logis, dan tidak dapat diterima oleh pemikiran normal.

Setelah gelombang publikasi media Barat yang mana terus menuduh Rusia dengan sengaja mengungkapkan ketidak sukaan mereka, dan ancaman terhadap jaringan jalur pipa gas dengan mengaburkan fakta apa yang telah terjadi, dan terkesan melambatkan permintaan Rusia untuk dibahas di Dewan Keamanan PBB. Namun dengan apa yang telah disampaikan oleh Barat mempunyai sisi lemah dan tidak dapat dipercaya.

Jauh hari tanggal 7 Februari 2022 Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan ancaman terhadap keberadaan jalur pipa Nordstream. Dia mengatakan, "Jika Rusia menginvasi Ukraina, tidak akan ada lagi Nord Stream 2, kami akan mengakhirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun