Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nord Stream Pipa Gas Utara

2 Oktober 2022   19:33 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:37 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebocran pipa Nordstream. Adv Tshepic Mathale @FocusedPioneer

Nordstream adalah jalur pipa gas Eropa Utara, yang mengalirkan gas alam dari Rusia ke Jerman dan Eropa. Pada awalnya proyek pembuatannya sangat kontroversial ditinjau dari politik, dan keamanan nasional, regional, dan lingkungan. 

Berbagai pihak menantang pembangunan tersebut, akan tetapi dengan adanya pipa gas sangat membantu Jerman dan Eropa terhadap kebutuhan energi akhirnya keberadaan pipa tersebut terealisasi. 

Pipa tersebut memberikan dampak ekonomi secara luas dan mampu menjamin ketersediaan energi Jerman dan Eropa. Kontroversi yang mendasar terhadap keberadaan jalur pipa tersebut adalah ketakutan akan ketergantungan Jerman terhadap pasokan engeri (gas) dari Rusia yang mana akan mempengaruhi politik Rusia, dan hal tersebut jelas akan berdampak terhadap keamanan dari negara-negara Barat dan Amerika Serikat yang tergabung dalam persekutuan NATO, yang mana selama ini dalam kebanyakan kasus mereka selalu bertentangan. 

Sementara terhadap masalah lingkungan merupakan isu global yang akhir-akhir ini muncul dan dikuatirkan tergantung terhadap  energi fosil semakin luas yang mana selama ini dipercayai sebagai penyebab perubahan iklim, dan pemanasan global.

Kata Nordstream berarti arus utara, dengan menggunakan dua bahasa yaitu Jerman untuk kata "Nord" yang berarti utara, dan Inggris untuk kata "stream" yang berarti arus, dan diartikan sebagai pipa jalur utara. Berbagai negara mempunyai penyebutan nama-nama yang berbeda menurut bahasa masing-masing untuk Nordstream. 

Kata " " untuk bahasa Rusia,  bahasa Jerman dipakai "Nordeuropische Gasleitung", bahasa Polandia: Gazocig Pnocny yang mempunyai arti yang sama "pipa gas udara, dan nama lain untuk jalur pipa ini pakai North Transgas, tapi tidak begitu populer dan lebih sering digunakan kata pipa gas (Eropa) utara, atau pipa gas rusia-Jerman, atau jalur pipa Laut Baltik. 

Pemilik dari pipa ini adalah Nord Stream AG dan sekaligus yang mengoperasikannya, perusahaan ini merupakan sebuah anak perusahaan Gazprom, sebuah badan usaha Rusia.

Keberadaan jalur pipa gas ini sangat strategis karena mampu menstransportasi gas dengan biaya yang rendah dan murah. Sementara teransporasi gas alam lainnya biasanya menggunakan truk tangki gas, atau kapal tanker gas  yang melalui laut. Sistem transportasi memakai sarana ini sangat pelik. 

Berbagai mengenakan tarif dan berbagai aturan. Untuk bisanya gas-gas dibawa melewati satu engara sangat tergantung kepada negara-negara yang dilewati oleh wahana transportasi gas. 

Ada kalanya sebuah negara tidak mengizinkan operator membawa gas melalui negaranya, dan ada kalanya mereka mengenakan tarif tertentu untuk dapat melewati negara tersebut. 

Tentu saja biaya-biaya ini akan dibebankan kepada pembeli dan tentu akan menaikan harga beli/jual gas tersebut sampai ditangani konsumen. Terlepas dari pembiayaan transportasi, dan aturan masuk dan keluarnya barang (energi) dari satu negara ke negara lain sangat tergantung kepada pengaruh politik, dan keamanan negara tersebut. 

Namun disisi lain keberadaan gas ini sangat dibutuhkan dan membuat ketergantungan Jerman dan negara-negara Eropa lain terhadap kebutuhan energi dari Rusia. 

Akan tetapi dengan adanya gas alam yang dibawa melalui pipa, biaya energi menjadi murah akan meringankan setiap penduduk, dan dunia usaha akan kebutuhan energi, dan tidak tergantung kepada negara-negara lain.

Jalur pipa gas Nordstream membentang sejauh 1.200 kilometer sepanjang Laut Baltik. Jalur pipa ini terdiri dari 4 pipa, dan 2 pipa masing-masingnya  dan dinamakan sebagai Nordstream 1 dan Nordstream 2, dan pipa-pipa pada masing-masing jalur di tandai dengan pipa A dan B. 

Jaringan pipa-pipa ini mampu mempunyai kapasitas 27.5 milliar m3 gas alam untuk masing-masing jalur pipa setiap tahunnya dengan memakai pipa berdiameter 1220  mm dengan ketebalan pipa baja 26.8 s/d 41 mm (spesifikasi lain menyebutkan 38 mm). 

Pipa ini  dilapisi dengan beton dengan total ketebalan sebesar 12.5 cm untuk menjamin karat akibat air laut. Tekanan operasi pipa tersebut biasanya beroperasi tekanan maksimum sampai dengan 220 bar atau 22 MPa.

Pada hari Rabu, tanggal 26 September 2022, pipa gas tersebut diketahui bocor, ditandai dengan penurunan tekanan pada pipa Norstream 1 dan 2. Tekanan di dalam pipa dilaporkan telah turun  dari 105 bar ke 7 bar. 

Hasil pengamatan penjaga pantai Swedia terlihat kebocoran gas di laut Baltik ditandai oleh sebaran gelembung gas yang muncul kepermukaan laut, dan menyebar dengan diameter lebih dari 100 m. 

Jumlah kebocoran terdapat 3 buah, dan belakangan bertambah satu lagi sehingga total kebocoran teridentifikasi 4 lokasi. Sebuah hal yang aneh jika hal ini disebabkan oleh alam atau gempa bumi karena lokasi tidak berdekatan dan jumlah lebih dari satu buah.

Berbagai spekulasi muncul bahwa pipa tersebut diledakan melalui sebuah sabotase dengan ditandai dengan adanya getaran seismik sebesar 2 SR pada saat kejadian, dan belakangan hari ditengarai bahwa ledakkan tersebut hanya bisa dilakukan ledakkan sebesar 2.1 s/d 2.3 SR mengingat ketebalan pipa, dan lokasi pipa. 

Tidak lama setelah diketahui terdapat kebocoran gas pada pipa gas utara Nordstream, tuduhan pincang langsung dituduhkan kepada Rusia yang  telah meledakan jalur pipanya sendri. 

Hal ini disampaikan oleh Ukraina. Penasihat Zelensky Mykhailo Podolyak tentang ledakan Nord Stream memberikan pernyataan, "Kebocoran gas dari Nordstream-1 tidak lebih dari serangan teroris yang direncanakan oleh Rusia dan tindakan agresi terhadap UE". 

Jika hal ini dilakukan oelh teroris, selama ini teroris melakukan operasi sabotase, atau penyerangan selalu memberikan pengakuan dan klarifikasi 1 kali 24 jam, dan menyatakan bahwa mereka lah yang bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut. 

Pada kasus pipa Nordstream ini hal demikian tidak terjadi, tidak ada pengakuan sama sekali oleh pelaku, atau organisasi yang menjalankan operasi peledakan tersebut.

Tuduhan sepihak yang dilakukan Ukraina, dan tidak punya dasar sama sekali. Sampai pada saat ini investigasi terhadap kebocoran jalur pipa gas tersebut belum di lakukan. 

Jalur pipa berada di dalam laut dengan kedalaman 70 m, terdapat tekanan air laut sebesar 7 bar lebih untuk mencapai tempat tersebut merupakan posisi yang sulit dilakukan pemeriksaan dalam waktu yang cepat. dan tidak mungkin dicapai manusia dengan melakukan penyeleman ke dasar laut. Satu-satunya cara masuk  ke kedalaman tersebut hanya bisa dicapai dengan menggunakan kapal selam atau kapal selam tidak berawak.

Tuduhan miring masih tetap dilakukan kepada Rusia bahwa mereka yang melakukan peledakan jalur pipa Nordstream. Rusia menyatakan tidak mungkin mereka meledakan jalur pipa yang mana adalah milik mereka sendiri. 

Jika mereka hendak menghentikan pengiriman gas ke Jerman, cukup dengan cara mematikan/memutar keran untuk menutup pipa, gaspun akan terhenti ditransportasi. 

Suatu hal yang aneh jika seseorang mempunyai aset, dan mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan energi dan kebutuhan hajat hidup orang banyak di suatu negara lain dan mungkin saja di daerah musuh, menghapus dan mematikan sumber daya nya sendiri untuk melakukan tersebut. 

Padahal keuntungan yang besar menunggu didepan mata mereka dan sangat bermanfaat untuk masa perang saat ini di Ukraina. Tuduhan tersebut jelas sekali tidak logis, dan tidak dapat diterima oleh pemikiran normal.

Setelah gelombang publikasi media Barat yang mana terus menuduh Rusia dengan sengaja mengungkapkan ketidak sukaan mereka, dan ancaman terhadap jaringan jalur pipa gas dengan mengaburkan fakta apa yang telah terjadi, dan terkesan melambatkan permintaan Rusia untuk dibahas di Dewan Keamanan PBB. Namun dengan apa yang telah disampaikan oleh Barat mempunyai sisi lemah dan tidak dapat dipercaya.

Jauh hari tanggal 7 Februari 2022 Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan ancaman terhadap keberadaan jalur pipa Nordstream. Dia mengatakan, "Jika Rusia menginvasi Ukraina, tidak akan ada lagi Nord Stream 2, kami akan mengakhirinya.

Walaupun pernyataan tersebut disanggah oleh seorang  Wartawan  bahwa jalur pipa tersebut berada di bawah kendala dari Jerman, namun Presiden Bidan dengan tersenyum penuh keyakian dia berkata,"Saya berjanji kepada Anda bahwa kami akan dapat melakukannya". 

Pada masa Presiden sebelumnya Presiden Donald Trump telah berusaha untuk menghalangi dan membatalkan pembangunan jalur pipa Nordstream. 

Diberbagai kesempatan dan pertemuan baik yang dilakukan di dalam negerinya sendiri, dan maupun pertemuan yang dilakukan langsung dengan pemimpin Jerman, Trump menyampaikan keberatannya terhadap dibangunnya Nortstream, dan seakan tidak rela jika Jerman mempunyai ketergantungan energi terhadap Rusia.

Banyak hal yang membuat keberatan Amerika dan pihak-pihak yang berhubungan dengan NATO terhadap adanya jalur pipa Nordstream secara umum. Amerika Serikat merupakan penerima manfaat utama dari ketiadaan Nordstream. Di samping itu keberadaan Nordstream dianggap meningkatkan ancaman terhadap Barat sehingga mereka menggunakan isu-isu lingkungan untuk mengacau situasi dan ekonomi dunia.

Sejauh ini, hanya satu hal yang jelas: apa yang terjadi di dasar Laut Baltik adalah sinyal yang jelas bahwa situasi hubungan antara Rusia dan Barat telah mencapai titik terendah berada pada titik paling dasar. 

Selama dua puluh tahun terakhir, Barat telah mempromosikan bahwa pipa Gazprom ke Eropah sebagai "senjata geopolitik Rusia". Sehingga Amerika Serikat harus bisa menemukan jawaban dan membenarkan bagaimana mungkin, dan kenapa Rusia tiba-tiba saja meledakkan "senjata geopolitik"-nya sendiri, yang telah dibuatnya selama bertahun-tahun, merampas kekautan dirinya sendiri dari jalur utama untuk mengendalikan Eropa melalui gas?

Bagaimana cara mengubah garis terang yang jelas terlihat dan menjadi sesuatu yang mungkin berubah? Yang terjadi saat ini dan mungkin dilakukan oleh Barat adalah mengulur waktu. 

Namun hal ini tidak akan memberi manfaat apapun juga, kecuali akan menambah penderitaan orang-orang Eropa keseluruhan disebabkan kelangkaan gas, dan harus membeli dengan harga mahal, dan itupun tersedia sangat terbatas. 

Di samping mempersiapkan tuduhan-tuduhan baru yang yang masih belum ditemukan, dan hal ini merupakan posisi yang sulit untuk dilakukan dalam waktu yang cepat. 

Yang jelas saat ini yang mendapatkan manfaat utama dengan ketidaaan gas pada Nordstream adalah Amerika Serikat mendapatkan peluang baru untuk menjual gas alam ke Eropah dengan harga yang tinggi. Hal ini merupaka telah mimpi dari Presiden Trump sejak lama, dan sempat ditiadakan dengan adanya Nordstream.

Pada saat ini Rusia terlihat pada posisi yang kalah, kehilangan kemampuan untuk mengendalikan Jerman dan Eropa, dengan ketiadaan transportasi gas dalam waktu cukup lama. 

Di lain pihak Jerman dan  Eropa juga tidak akan dapat menerima gas dari pipa yang telah rusak, dan terpaksa mencari energi alternatif dan keteresediaanya sangat terbatas dan berharga mahal. 

Saat ini yang harus dilakukan adalah bukan mencari siapa yang bersalah dan harus bertanggung jawab atas kerusakan pipa gas dan harus menanggumg resiko dari apa yang  telah mereka lakukan, akan tetapi bagaimana cara untuk memulihkan apa yang telah terjadi. 

Yang jelas Jerman tidak akan menerima selama-lamanya pipa gas yang menyuplai gas ke negaranya selama-lamanya mati. Masalahnya bukan hanya kepada kemampuan teknologi yang memperbaiki dari pipa yang rusak. 

Pipa tersebut mungkin saja dapat diperbaiki, walaupun keadaaannya sangat sulit. Dari gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan air laut dapat dipastikan pipa tersebut sudah terbenam atau tertutup oleh pasir atau batu-batu yang memecah gelumbung besar gas menjadi lebih kecil. 

Dengan berjalannya waktu pipa tersebut pasti akan terisi dengan air laut. Sementara di dalam pipa saat ini masih terdapat gas-gas yang belum keluar dari pipa tersebut yang akan membuat usaha perbaikan menjadi lebih kompleks. 

Menyambung pipa tersebut harus mempunyai teknologi khusus yang dapat dilakukan di dalam air atau mengangkat pipa kepermukaan, dan dengan gas-gas di dalam pipa akan  membuat pipa mudah meledak atau terbakar jika dilakukan pengelasan. 

Menyambung dengan cara lain, dengan menutupi pipa yang berlubang dengan menggunakan selubung, hal itu mungkin saja bisa dilakukan namun panjang kebocoran harus pendek dan kerusakan yang terjadi adalah minor. 

Namun jika kerusakan pipa parah dan panjang maka hal ini tidak mungkin di lakukan. Bagian pipa yang rusak harus diganti, dan disambung agar pipa dapat bekerja seperti semula. 

Walaupun berbagai berita mengatakan bahwa jalur pipa tersebut telah hilang selamanya, namun apa yang rusak pasti dapat dipulihkan namun hal tersebut butuh waktu.

Permasalahan yang mendasar bukan terletak pada bagaimana cara memperbaiki pipa tersebut, akan tetapi dorongan dan upaya-upaya yang telah dilakukan berbagai pihak selama ini di dalam menghalangi pembangunan infrastruktur jalur pipa Nordstream. 

Hal ini akan terus dilakukan dan mereka akan menghalangi dengan berbagai cara apapun di dalam upaya  memperbaiki pipa tersebut. Hal ini bukan dilakukan oleh satu atau dua kompetitor di dalam perdagangan gas, akan tetapi juga dilakukan oleh berbagai negara yang selama ini aktif menantang keberasdaan jalur pipa Nordstream. 

Hal ini dapat dipastikan dari apa yang telah digiring melalui media massa, dan menghambat usaha-usaha yang akan dilakukan. 

Setiap upaya yang akan dilakukan untuk perbaikan pipa dapat dipastikan melalui prosedur persetujuan dari berbagai pihak yang mempunyai kepentingan dengan adanya pipa tersebut. Sementara saat ini keberadaan jalur pipa tersebut tidak dibutuhkan oleh Amerika Serikat, namun disisi lain dibutuhkan oleh Eropa dan Rusia. 

Bisa jadi pada saat akan ketika melakukan upaya perbaikan jalur pipa operator jalur pipa Norstream AG akan mendapat sanksi, dan upaya perbaikan akan terhambat  atau tidak dapat direalisasikan.

oOo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun