Mohon tunggu...
Bayu Bondan
Bayu Bondan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN yang belajar jadi penulis

Burung merpati burung kenari | Rehat sejenak di dahan meranti | Biarkan saja pena menari | Dan lihat saja hasilnya nanti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Maafkan Aku, Pak

15 November 2017   08:41 Diperbarui: 15 November 2017   09:17 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Motornya lagi Bapak sekolahin. Memangnya kamu saja yang mau pintar. Sekarang kamu daftar ulangnya naik kendaraan umum saja ya," jawab Bapak.

Astaghfirullah. Aku langsung tersadar dan mengetahui darimana uang ini berasal. Uang yang kupegang sekarang adalah uang hasil gadai motor milik Bapak. Ternyata inilah rezeki yang dimaksud oleh Bapak. Aku merasa sangat berdosa karena marah sama Bapak tempo hari dan menuduhnya sebagai seorang pembohong.

Tidak!

Bapak bukan pembohong. Bapak telah menepati janjinya meskipun harus mengorbankan dirinya sendiri. Aku menjadi malu atas perbuatan yang kulakukan kepada Bapak. Air mata pun tak kuasa kubendung dan mengalir begitu saja.

Aku langsung teringat perkataan Bapak tempo hari, "Maafkan Bapak ya, Nak." Bapak tidak salah, aku yang salah. Seharusnya aku yang bilang ke Bapak, "Maafkan aku, Pak." Kusampaikan permintaan maafku dengan pelukan erat sembari mengharap maaf dari Bapak.

"Sudah nggak apa-apa. Bapak nggak marah sama kamu kok. Cepat berangkat sana, keburu pendaftarannya tutup."

Padahal Bapak adalah sosok pemimpin keluarga yang paling baik sedunia. Bapak mau berkorban apa saja demi kebahagiaan keluarga. Mulai saat ini aku berjanji kepada diriku sendiri. Kelak suatu hari nanti aku harus menjadi seorang Bapak yang baik seperti dirimu.

#hariayah

#latepost

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun