Mohon tunggu...
Bayu Biasasaja
Bayu Biasasaja Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bayu Biasasaja

kopi - sigaret - musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Santri Tani

11 Desember 2014   07:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:33 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

suara adzan terdengar. sondermo beranjak dari renungannya. ia pandangi sekeliling, tanamannya, ladang garapannya... ia tersenyum puas, "terawat. ini, mbah, santri tanimu," sondermo menghela nafas.

"santri tani," sondermo senyum gelenggeleng, takjub dan salut,  "adaada saja orang tua itu," kini sondermo mulai bisa meraba tentang konsep santri tani-nya mbah yayi, tentang konsep kemadiriannya, tentang lahan garapan dan ternak yang tidak boleh dizolimi.

hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh

hidup adalah untuk mengolah hidup

bekerja membalik tanah

memasuki rahasia langit dan samodra,

serta mencipta dan mengukir dunia.

kita menyandang tugas,

kerna tugas adalah tugas.

bukannya demi sorga atau neraka.

tetapi demi kehormatan seorang manusia.”*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun