Mohon tunggu...
Bayu Akbar Pratama
Bayu Akbar Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jangan menyerah, tetaplah berjuang. Karena menjadi besar berawal dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Konsisten Itu Seperti Apa Sih?

28 Mei 2020   09:56 Diperbarui: 31 Mei 2020   21:32 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang salah mengartikan konsisten
Jika dilihat dari pengertian konsisten, konsisten hanya menuntut diri kita untuk serius dan berusaha secara terus menerus untuk mencapai impian kita. 

Ketika kita tidak serius dan tidak dilakukan secara terus menerus, maka konsisten kita akan gagal dan dianggap tidak berhasil.

Lalu bagaimana dengan orang yang terus menerus berusaha tetapi hasilnya tetap sama dan akhirnya orang tersebut menyerah. Apakah konsistennya salah atau mungkin orangnya yang salah?

Dulu saya pernah mengalami hal itu, ketika saya duduk di bangku SMP, saya terus menerus belajar dan hasilnya tetap saja sama. Nilai saya hasilnya sama yang membuat saya menyerah untuk belajar terus menerus.

Lambat laun, ketika saya memasuki bangku SMA, akhirnya saya paham akan konsisten ini. Konsisten tidak hanya dilakukan secara terus menerus dalam cara yang sama.


 

ilustrasi orang sedang latihan menggunakan pedang (sumber: Gogo Magazine/Statera in TV)
ilustrasi orang sedang latihan menggunakan pedang (sumber: Gogo Magazine/Statera in TV)

Konsisten memang dilakukan secara terus menerus, tetapi harus diimbangi dengan evaluasi dan meningkatkan konsisten kita dari hari ke hari agar menjadi berkembang.

Saya pun melakukan penelitian seputar konsisten ini, apakah hanya saya saja yang menyerah dengan konsisten saya. Ternyata ada banyak orang yang menyerah dengan konsistennya yang membuat saya agak sedih melihatnya.

Ketika saya melihat mental mereka down, ingin sekali rasanya memotivasi mereka, tapi saya sadar bahwa ilmu saya belum cukup untuk memberikan motivasi dan saya pun juga dalam tahap proses belajar.

Saya mulai melakukan penelitian dengan bergabung ke grup Facebook seperti "Youtubers Indonesia" dan "Blogger Indonesia". Saya pahami satu persatu dari keluh kesah mereka dengan memantau status dan komen yang mereka lontarkan di grup tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun