Pada akhirnya, perilaku baik yang terjadi dalam keluarga akan menciptakan suasana lingkungan keluarga yang tenang dan damai. Hal inilah yang diperlukan oleh anak agar tumbuh kembang anak dilandasi dengan fondasi perilaku baik.
Kelima, tidak membebani anak dengan tugas-tugas atau perintah-perintah yang di luar kemampuannya
Sebelum kita memberikan tugas kepada anak. Kita harus tahu dulu. Anak kita usia berapa? Perempuan atau laki-laki? Mampu atau tidak? Setelah semuanya terjawab, maka cobalah untuk memberikan tugas tersebut. Apabila memang belum mampu, jangan diberikan kepada anak, lakukanlah sendiri.
Ada yang mengatakan bahwa, kemandirian anak dapat dibentuk dengan pemberian beban tugas di luar kemampuannya. Pernyataan ini salah.Â
Anak bakal sangat kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan apabila di luar kemampuannya. Seperti contoh, anak usia lima tahun. Kita suruh untuk mengangkat sebuah meja dari ruang tamu ke dapur. Apakah ia mampu? Jelas tidak mampu.Â
Pada saat inilah, benih-benih trauma muncul dalam pikiran anak bahwa dia tidak mampu menjalankan tugas. Terlebih kita selaku orangtua memarahi atas tindakan anak yang tidak dapat menyelesaikan tugas mengangkat sebuah meja ke tempat yang telah kita tentukan. Ini sangat keliru.
Alangkah lebih baiknya, orangtua atau seorang ibu dan anak bergotong royong mengangkat sebuah meja dari ruang tamu ke dapur. Mungkin hal ini akan lebih baik dilakukan, karena sekaligus mengedukasi bahwa kegiatan kerjasama dalam mengangkat atau mengerjakan sesuatu akan lebih mudah dilakukan daripada dikerjakan sendiri. Dengan begitu, pikiran anak memunculkan inisiatif dari dalam dirinya untuk belajar mandiri. Mencoba mengangkat benda-benda yang sesuai kemampuannya secara mandiri. Nah dari sinilah akan tercipta suatu karakter kemandirian pada anak.
Jadi, kurang lebihnya seperti itu dalam menangani masalah trauma atau traumatis pada anak. Mencari awal mula anak yang trauma terhadap sesuatu hal, kemudian melakukan pendekatan dengan memberikan edukasi kepada anak dalam mengerjakan sesuatu hal. Selain itu, ditopang dengan kehidupan keluarga yang damai, tenang, dan harmonis agar tumbuh kembang anak berada di jalur yang benar, perilaku kebaikan.
Baiklah, tuntas sudah tip penanganan masalah traumatis pada anak yang kiranya bermanfaat bagi kita semua. Jadi, sudahkah kita memberikan kasih sayang kepada anak hari ini?
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H