Bu Imah, tetangga bu Yadi yang sedang menyuapi anaknya dengan jalan-jalan ditemeni kucing tanpa memaki masker juga ikut menyapa saya, "E..ada pak Haji, libur ya Pak Haji, kok lama tidak ke masjid dan mampir ke sini. Ngumpet ya di rumah, takut Corona. Santai aja pak Haji, hidup-mati urusan Tuhan," Dengan penuh bosa-basi ku jawab, "Gak boleh keluar sama istri dan anak-anak bu. Lagi pula, di sini tidak pada pakai masker, jadi ngeri-ngeri sedap bu."
Sambal terus menyuapi anaknya, sesekali nasinya dijatuhkan sedikit untuk kucing yang sejak tadi mengikuti, ibu Imah mengatakan. "Kalau Pak Haji, meski gak kerja masih gajian, kalau bapaknya anak, tidak kerja ya gigit jari. Mana tagihan sudah numpuk lagi. Susu anak habis. Mau ke Indomaret beli tepung bubur anak juga tidak ada duit. Motor sudah ditagih terus, malah diancam mau ditarik lagi. Boro-boro beli masker yang harganya sudah mahal banget."
Untuk memberi motivasi ke ibu Imah, aku menjawab. "Ibu kan tabungannya banyak. Di kampung sapinya banyak. Sawahnya lebar. Kebon luas. Santai aja bu!" Sambil agak menendang kucing, yang dari tadi menggelibat di kaki, ibu itu menjawab sambil tertawa kecil. "Alhamdulillah, doa Pak Haji dikabulkan. Boro-boro pak Haji, sawah secuil udah dijual waktu anakku yang pertama sunatan di kampung. Sekarang bagaimana mencari sendiri aja pak Haji. Doakan ya pak Haji, rejeki bapaknya lancar dan melimpah."
Sambil mengucap aamiin, aku pura-pura menerima telepon dari istriku, aku pamitan. Dari pada semakin banyak ketemu orang di kampong padat huni, hatiku semakin sedih, bukan hanya karena Corona, tetapi juga karena melihat rendahnya kesadaran masyarakat gang kumuh untuk melakukan social distancing. Mereka meski sudah sadar tetapi untuk berada di dalam rumah sangat sulit. Apalagi memakai penutup mulut ketika bertemu dengan orang lain, masih jauh panggang dari api. Masya Allah...!
Dr. Basrowi, Pengamat Kebijakan Publik, Alumni S3 Unair, dan S3 UPI YAI Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H