Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lebaran Tanpa Silaturahmi

12 April 2024   19:58 Diperbarui: 12 April 2024   20:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Hari kedua Lebaran suasana di komplek tempat tinggalku masih tampak lengah dan sepi. Hampir semua penghuni komplek memilih mudik di Hari Raya berkumpul bersama sanak saudara. Sebagai Nonis, aku dan beberapa warga seolah menjadi penjaga "gawang" di komplek bersama beberapa security.

Untuk membunuh kejenuhan di pagi hari, aku memilih pergi ke stadion untuk berolahraga. Sudah 3 hari tidak berolahraga badan rasanya "nagih" untuk di olah. Targetnya pengen lari 10K saja  persiapan ikut Half Marathon (HM) di solo,  akhir bulan April nanti.

              Tiba di stadion suasana masih tampak lengah. Hanya ada beberapa orang yang sedang berolaharaga. Ada yang berjalan kaki juga ada yang berlari. Aku langsung menebak kalau mereka sama seperti aku yang tidak merayakan Lebaran. Karena sering bertemu di stadion, tegur sapa kerap terjadi. Pagi itu, aku menegur dan bersalaman antar sesama penggiat olahraga. Ternyata ada juga yang merayakan Lebaran tapi sudah berolahraga. Mungkin kebanyakan makan lontong dan opor ayam sehingga pengen langsung membakar lemak yang sudah kadung masuk ke lambung.

Kemudian, Aku melihat seorang pria yang usianya sudah sekitar 70 tahunan. Dia berjalan kaki sambil menggerak-gerakkan tangannya. Aku mengenal pria tersebut. Meski sudah bergelar "kakek" tapi pria tersebut tetap menjaga kebugaran tubuhnya. Penampilannya pun menggambarkan seperti apa bapak tersebut ketika masih muda dan sebelum pension. Aku memanggilnya Pak Iwan. Karena sering bertemu di Stadion, kami sering ngobrol-ngobrol usai berolahraga. Mebahas apa saja. Terutama soal tips menjaga kesehatan agar bisa merasakan usia 70-an. Banyak ilmu yang aku dapat dari Pak Iwan agar bisa tetap "waras" di usia senja.

              "Selamat Lebaran,Pak. Maaf lahir batin," sapaku smabil memberi salam. Pak Iwan menyambut dengan senyum khasnya. "Maaf lahir batin juga,ya."

              "Kok sudah olahraga saja,Pak? Kan masih suasana Lebaran," tanyaku.

              "Iya. Ketimbang bengong di Apartemen. Mending kesini sambil olahraga."

Sempat muncul dalam benakku tentang suasana Lebaran dikediamannya. Tapi, ada rasa sungkan mengutarakannya.

              "Mau membakar lemak-lemak Opor dan Lontong ya,Pak?" candaku.

              "Ah, bisa aja Mas Very. Lagian di rumah nggak ada rendang dan opor. Cuma roti dan biscuit saja." Balasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun