Di Indonesia sendiri ada beberapa film yang mengangkat tentang LGBT dan mendapat kecaman yang luar biasa. Salah satu contohnya adalah film Kucumbu Tubuh Indahku (2019).
Feminisme dalam Film Enola Holmes (2020)
Balik lagi ke film Enola Holmes (2020). Film ini mengandung banyak unsur feminisme yang dalam tapi ringan.
Film yang berlatar belakang Inggris di abad 90-an ini sejak awal sudah memperlihatkan nilai feminismenya. Dari mulai pengenalan tokoh, pakaian, gaya hidup, dan konflik-konflik yang akhirnya diselesaikan oleh Enola Holmes.
Enola Holmes yang seharusnya hanya ikut perintah kakak laki-lakinya saja dan menjadi perempuan yang “sepantasnya” ini berhasil berjuang menjadi perempuan yang bebas.
Perjuangan hak kesetaraan perempuan ini juga ditunjukan oleh Eudoria Holmes yang diperankan oleh Helena Bonham Carter. Eudoria sebagai Ibu dari tiga bersaudara ini menunjukan perjuangannya sebagai seorang feminist.
Eudoria juga membebaskan Enola dalam beraktivitas. Ia mengajarkan Enola banyak hal tanpa batas.
Selain dari perilaku tokoh, nilai feminisme ini juga secara langsung ditunjukan dalam film.
Singkatnya ada adegan yang menunjukan Sherlock Holmes menemukan buku tentang “feminist”.
Lalu adegan yang menunjukan Eudoria berkumpul dengan teman-teman perempuannya, untuk berencana melakukan hal yang besar juga memperkuat representasi feminisme.
Latar belakang tempat Inggris tahun 1990-an ini juga menunjukan perempuan yang memang dilahirkan untuk menjadi “tuan putri” atau pelengkap pria pada saat itu.