Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Arya Wirajaya, Sang Antimurtad

26 September 2012   09:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:39 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karenanya, ia segera membuat barrier sebagai benteng untuk Kampung Girinata dan di sekitarnya sejauh dari jangkauan segala amukan marabahaya yang dilancarkan Blood Vorlemot. Benteng kokoh itu mirip selaput putih telur, tetapi karena tahu bahwa Blood Vorlemot sangat sakti, maka Arya Wirajaya meningkatkan kekuatan ilmu “Benteng Kawijayan”nya itu sebanyak 99 kali dari pada kekuatan saat menghadapi para dementor. Dengan begitu, benteng itu jadi setebal putih telur. Sedangkan perkampungan Girinata dan sekitarnya seperti halnya kuning telur yang berada di dalam yang terlindungi oleh putih telur.

04.02 WIB

Kemudian Arya Wirajaya memusatkan energi kekuatan "Allohu Akbar" untuk membentengi dirinya dari amukan Blood Vorlemot sekaligus untuk menghancurkan Blood Vorlemot sehancur-hancurnya agar tak berbekas lagi. Oleh karenanya, sama seperti sebelumnya, tangan Arya Wirajaya bergerak membentuk bola seakan-akan mencengkeram sangat kuat bola Golden Snitch bersayap dua yang bergerak 99 kali lebih liar dari pada sebelumnya.

Haww.....!!!!! Wuinngggg.....!!!!! Hawww.....!!!!!! Wuinngggg.....!!!!! Hawww.....!!!!!! Wuinngggg.....!!!!!

Bola api Raptor ajian Blood Vorlemot yang meraung-raung semakin mendekatinya. Sedetik kemudian Arya Wirajaya duduk dalam posisi bersemedi, tetapi tubuhnya mengambang setinggi 1,1 cm seperti batu mengambang di Palestina sana. Itulah ajian "Layangsila".

Bola api Vorlemot terus mendekati Arya Wirajaya yang tak berhenti melafalkan Allohu Akbar. Jarak mereka tak lebih dari 0,9 meter. Bola api Raptor Vorlemot berlari sangat cepat berkecepatan 289 km per detik.

Sedangkan Arya Wirajaya terus melafalkan Allohu Akbar. Setiap selesai 33 kali Arya Wirajaya melafalkan Allohu Akbar, tubuhnya naik 0,1 mm. Ketika itu pula Arya Wirajaya teringat dirinya berada di sebuah rumah Joglo bersama ayah dan ibunya tercinta, Rakaryan Samudera dan Dara Kinasih di kawasan perkampungan Girigori nan ijo royo-royo. Bola api Vorlemot semakin membesar dan semakin dekat sejarak 0,8 meter dari Arya Wirajaya.

Pada ketinggian berikutnya, 1,12 cm, Arya Wirajaya teringat dirinya berada di sebuah rumah berkubah seperti kubah masjid bersama kakak-kakaknya, yaitu Jaka Tirta, Jaka Pamulang, Jaka Panengah, dan Woro Kuning. Bola api Vorlemot semakin membesar dan semakin dekat sejarak 0,7 meter dari Arya Wirajaya. Pada ketinggian selanjutnya, 1,13 cm, Arya Wirajaya teringat dirinya berada di sebuah lapangan sepakbola di sekolahnya bersama sahabat-sahabatnya, yaitu Badrun, Samad, Rangga, Sangga, Mamad, dan Nararya, dan sahabat-sahabat yang lain. Bola api Vorlemot semakin membesar dan semakin dekat sejarak 0,5 meter dari Arya Wirajaya.

Sedetik kemudian, selubung “selaput telur” melindungi seluruh tubuh Arya Wirajaya. Ia terus-menerus tiada henti mengingat nostalgia bersama ayah-ibu, saudara, dan sahabat-sahabat tercintanya. Sehingga......

"Hahahaha.......hahahaha........ hahaha......."

Meledaklah tawa Arya Wirajaya, tak kuasa ia membendung perasaan suka citanya bertemu ayah-ibu, saudara, dan sahabat-sahabat tercintanya. Ia masih tersenyum: menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun