Indah Kuasa
Berpijak kaki ini di Bumi
Mata menatap ke Langit kini
Bercabang pikir merenung diri
Segenap kuasa mengetuk hati
Menghampar hijau membeliak netra
Berlapis lenggek biru langit tertata
Ancala kukuh enggan berdinamika
Menderu suara bena dengan rungu bersapa
Sedikit pacak cena kuasa yang tampak
Mengetuk rasa kapita serempak
Guna sadar tak sepan dengan berbenak
Namun genap berlega hati mengarak
Terguna hati melegakan rasa
Terfungsi netra mencelik tanda
Terperan rungu menangkap huda
Berkongsi tuk bersyukur pada Sang Kuasa
Bandung, 23 Juni 2021
Hari Kemunca
Cakrawala bertegak susun seraya saksama
Bentala letih menyangga semua bumantara
Candra yang mulai bertolak dari porosnya
Baskara menyentak seluruh tak tersisa
Pabila Cakrawala Bentala terguncang
Tak terselip kata makhluk berbincang
Tak terlewat satu anak Adam tercengang
Sedetik tak terhitung semua menghilang
Seiring Baskara lemah bercahaya
Sampai pada titik kelam sunyi antariksa
Berkecai hancur semua binasa
Hanya ada Dia Yang Maha Esa
Sampai kapan kita melupa
Tak sekira masa kita mengingat-Nya
Adakah kita mafhum bila kalanya
Berakhir di sini terbalas di sana
Bandung, 23 Juni 2021
Sepertiga Malam
Gelap menatap tak tampak kirana berpendar
Sunyi terdengar tak selewat bahana berujar
Tenteram terasa tak sedikit terusik ingar
Kosong meraba tak serupa tersentuh bergetar
Sinar rembulan mengganti cahaya surya
Kartika berkelip menemani gelita
Jangkrik bersahut gembira bersama
Katak menyambut sunyi suara
Malaikat turun guna menyelia
Hamba yang terjaga bersua Sang Pencipta
Tak terkira pahala sang hamba
Berharap rida dari Yang Mahakuasa
Ikhlas berikhtiar sabar menerima
Gemar beribadah rajin berdoa
Tak letih berucap memohon rida-Nya
Terbalas nyata di sepertiga malam-Nya
Bandung, 23 Juni 2021
Galat Berganda
Cela merimbun berpangkat limpit
Berhasrat tersidik secercah sempit
Kembali otak hasil terbesit
Tatkala fase telah membelit
Melawan celaka rujuk surut
Seandainya bisa hamba menuntut
Memutar asa lalu terajut
Membenarkan rasa tanpa terlarut
Hamba menawar tunggal sahaja
Hendak melamar menghapus dosa
Berandai samar hilanglah alpa
Berganda galat berlipat lupa
Seandainya silam hamba taat
Semanis malam terkelola salat
Hidup tentram terhindar maksiat
Hari ini tak kelam tersedu bertobat
Bandung, 23 Juni 2021
Gelagat Tobat
Sejuk tergerak rasa meraba
Guncang bengkarak sembari berhamba
Bicara asprak membalas iba
Lenggana berparak tanda jeremba
Silir semilir tangan menengadah
Hasrat tiada apkir selepas bermadah
Seru serak berzikir, fisik bertimpuh merendah
Terbayang kala terakhir, atma tak di sini sudah
Pengelokan seluruh, seiring lihai membasuh
Lengas acap diasuh, hamba tak lepas kukuh
Sukma kembali teduh, jiwa mencengkeram teguh
Seembus angkuh, lepas meringkai kambuh
Terpajang kebahagiaan hari esok
Hari ini kejujuran terkelosok
Hamba hanyalah individu perosok
Ridamu yang diharapkan seluruh sosok
Bandung, 23 Juni 2021
Lenyap Asa
Lelah menerima hal serupa
Hal lampau yang terulang jua
Letih memecah satu upaya
Upaya sepadan melenyapkan asa
Sedikit binar di pucuk puncak
Kelesa diri mengangkat awak
Putus angan hati teracak
Terlantung arah berdasar abstrak
Teringat jua transportasi cepat
Menuju binar puncak tanpa syarat
Saat Senang terlupa saat sedih teringat
Dialah Allah tempat berpusat
Dialah petunjuk kita yang tersesat
Dialah penolong kita yang melarat
Dialah pengabul kita yang berhasrat
Dialah Allah Maha Penerima Tobat
Bandung, 23 Juni 2021
Layakkah Hamba
Layakkah hamba mengharap janahmu
Pantaskah hamba memohon ampunanmu
Patutkah hamba menerima rezekimu
Laikkah hamba mendapat rahmatmu
Hamba tak lebih dari separuh jiwa anggara
Tak pula hamba memiliki hati bak sahmura
Terselap akhirat memburu buana
Daksa menjauh kalis khilaf bak jenggala
Akankah engkau menerima hamba
Yang kembali setelah berdosa
Yang melupa saat bahagia
Yang lemah tak berdaya
Pantaskah hamba berada di sini
Hamba takut engkau murkai
Hamba jengah engkau ampuni
Lantas layakkah hamba seperti ini
Bandung, 23 Juni 2021
Berbisik Dalam Doa
Hanya kepadamu hamba meminta
Dengan asmamu hamba berkata
Disertai rahmatmu hamba terjaga
Diiringi ridamu hamba berdoa
Terdengar sayu suara hamba
Berbisik malu mengharap iba
Menjauh keliru mendekap pahala
Tak sedikit ragu engkau membalas asa
Engkaulah Sang Mahakuasa
Cukuplah diri ini sebatas hamba
Hamba yang tak pantas mengharap surga
Namun takut akan panasnya neraka
Hamba bersimpuh dengan malu
Hamba berbisik berkata kaku
Berharap engkau memaafkan hambamu
Hanya dengan suara sayu memohon ridamu
Bandung, 23 Juni 2021
Surga nan Elok
Netra belum sampai untuk menyalang
Selayang pandang sekadar terbayang
Karena terahasia adamu sekarang
Terasa lama dalam masa yang panjang
Menyambut ria seluruh insan beriman
Yang terlepas dari cengkeraman rayuan setan
Yang meninggalkan semua kemudaratan
Juga insan yang berjuang dalam kebaikan
Segala macam hal terpenuhi
Sang permaisuri akan datang menghampiri
Dengan tulus ikhlas melayani
Insan terbaik dari hamparan bumi
Bukan sifat yang harus kita pahami
Tetapi jalan yang harus kita ketahui
Sesuai petunjuk firman yang diimani
Tersesat di jalan jiwa punya harap kembali
Bandung, 23 Juni 2021
Ikab Neraka
Tak terpikir dalam benak
Sedikit pun tentangnya kelak
Ikab yang ada padanya telak
Api membara puncak bergelegak
Teriakan merintih tak lagi berguna
Menangis bersedih tak ada daya
Menyesal beralih tak selesai jua
Tersadar bertasbih tak fungsi di sana
Hanya dia yang mampu mengubah
Rasa perih menuju perasaan bungah
Namun dia perlu bukti kita berakidah
Bukan hanya janji lepas itu sudah
Fungsikan masa sebelum putus asa
Manfaatkan yang ada sebelum tiada
Gunakan petunjuknya sebelum tersesat kita
Pelajari firmannya sebelum tercabut nyawa
Bandung, 23 Juni 2021
Sajadah Setia
Alas sejati yang mengantarku kepada ilahi
Loyal menemani orang seperti aku ini
Yang tak dipungkiri senang atau sedih hati
Senantiasa tunduk diri sebelum ajalnya nanti
Tempatku bersujud tanda patuh berwujud
Seanindya jiwa laksana zamrud
Seanindita raga ikhlas bertahajud
Alas setia persona mengantarkan ujud
Bagaskara baswara bena bhama
Nabastala buntara menampak bianglala
Eunoia atma janardana harsa
Gata gelebah kalis jaremba
Sang Khalik menanti makhluknya bersyukur
Bersujud di atas sajadah yang tergelar masyhur
Tak melepas kening fokus tuk bersyukur
Tak cukup sekali terbentuk niat teratur
Bandung, 24 Juni 2021
Mair Menanti
Entah kalanya mungkin kapan-kapan
Ada kalanya mair datang tanpa alasan
Menjemput beta menyambut tanpa senyuman
Yang hanya mampir tanpa sapaan
Mair kini masih termenung menanti
Menunggu perintah untuk mengeksekusi
Ditugaskan khusus beta yang berhati-hati
Yang takut bila jiwa sudah terjemput nanti
Di hamparan ardi menyiapkan bekal mati
Yang tak kunjung cukup untuk menemani
Atma yang akan berpindah alam nanti
Hanya amal yang menemani dikala semua pergi
Waktu tak akan berlari
Dikala mair sebagai jagapati
Terpisah roh dan raga ini
Tersisa nisan sebagai pengenal diri
Bandung, 24 Juni 2021
Masa Terbatas
Tak tahu berapa yang engkau bataskan
Tak tahu apa yang engkau tentukan
Tak tahu siapa yang engkau pilihkan
Tak tahu dimana yang engkau tempatkan
Masa yang tak bisa ku hindari
Tak ada satu pun tempat sembunyi
Berlari menghindar tetap ditemui
Hanya menerima yang kulalui
Sedetik pun tak akan pernah rela kembali
Karena tak sepersen pun dihargai
Hanya melintas berhembus sepi
Tak terkira kapan ia akan berhenti
Kiraku cukup dengan sebatas perbuatan
Yang sedikit lebih dari sebatas angan
Namun tertinggal sepercik iman
Yang banyak lebih dari sebatas omongan
Bandung, 24 Juni 2021
Terduduk Sepi
Telapak bawah bersembunyi membelakang
Pandangan tak mampu kuat memandang
Telunjuk teracung tak luput tegang
Di atas sajadah yang tergelar memanjang
Kirana purnama malam bersekutu
Nabastala gulita pun membantu
Hening terasa sampai kalbu
Waktu yang tepat kembali bertamu
Mengetuk dengan telapak tengadah
Menyapa dengan asma-Nya yang indah
Berbicara dengan panjatan doa yang berjumlah
Lantas pamit dengan diri untuk berbenah
Nurani selalu bergumam tanpa nada
Mengharap rahmat dan hidayat tuk selalu ada
Menerangi beta yang penuh noda
Tanpa harus terlebih dulu tersiksa
Bandung, 24 Juni 2021
Bulevar-Mu
Aku bergerak menyusuri bulevar-Mu
Di bawah mentari terik atas kuasa-Mu
Dinaungi langit tanda kebesaran-Mu
Ditemani mega atas kehendak-Mu
Kayau peluh merata di sekujur tubuh
Berjalan di bulevar-Mu penuh sungguh
Nafasku tersendak terengah mengeluh
Menyusuri bulevar huda secara seluruh
Kuharap kirana mentari menembus mega
Langit membantu akhirnya berhasil juga
Kirananya memberi bayang peraga
Kirana Sang Ilahi guna berjaga
Ku yakin semua tak sia-sia
Kan terbayar indah pada masanya
Tak menuntut pahala maupun surga
Hanya berharap rida Engkau semata
Bandung, 24 Juni 2021
Lejar Hayat
Masa kecil tak terpikir lain dari bermain
Bertambah baya dipacu adrenalin
Berhembus bagas laksana angin
Tak pernah telat senantiasa disiplin
Yang Ringan perlahan memberat cepat
Yang Halus perlahan mengeras akurat
Yang Mudah perlahan susah sangat
Yang sederhana perlahan kompleks berikat
Lejar sudah menjauh takdir
Hayat mendekati titik terakhir
Ajal melambai di balik tabir
Tak sempat lagi diri berpikir
Lejar hayat selalu dirasa
Sampai lupa Dia yang di sana
Menunggu kembalinya diri kita
Tuk semangat mengejar rahmat-Nya
Bandung, 24 Juni 2021
Bimbang Tak Tahu Arah
Berjalan tenang di atas adimarga milik-Nya
Setenang air yang mengalir dalam pipa
Selurus tongkat yang setia menyangga
Sejauh mata memandang tiada terkira
Tergemap tak mengira sampai di persimpangan
Yang sulit untuk hamba tentukan
Yang hamba tak tahu dimana titik acuan
Yang tak sedikit pun terbesit dalam pikiran
Ku kira lasuh hamba di atas adimarga-Mu
Ternyata tak seringan awal bayangan semu
Terbatas akal tertinggal ilmu
Berharap Engkau membantu tak jemu
Tertuntun memilih mendengar firman-Mu
Terlewat simpang bukan lagi semu
Ku yakin Engkau membantu tanpa selumu
Menolong hamba bertemu Engkau tuk bertamu
Bandung, 24 Juni 2021
Sebegitu Dekat
Bagai panas dengan api
Tak lepas karena menepi
Merapat cepat tak lagi mimpi
Sebegitu dekat tanpa tetapi
Tak lagi terlelap dalam padam
Sekarang kentara yang meredam
Dalam dekat ku berdiam
Amat nyaman ku terbenam
Makhluk yang berkhalik
Tak akan jauh bilamana apik
Senantiasa dekat hilang hasrat berbalik
Dipeluk-Nya erat bukti rahmat autentik
Berlari lelah sampai di dekat-Nya
Berhati ria dalam rahmat Sang Kuasa
Terbayar usaha yang tak seberapa
Tiada masa sempat tuk mengira
Bandung, 24 Juni 2021
Jumat Ini
Terucap salam Jumat pekan ini
Tertinggal kenangan pekan lalu nan berarti
Terdiam suntuk yang di depan giliran menanti
Yang berlalu tak akan pernah kembali
Atma menyambut nurani bersuka cita
Raya berlanjut yang terlewat tanpa sengaja
Ilmu yang berkabut bahwa ini Hari Raya
Semua berlutut Sang Jumat yang meraja
Sekadar satu hal teristimewa
Guna dekat dengan Yang Mahakuasa
Beribadah tanpa bertanya kenapa
Mulai bangun sampai tertidur lupa
Hati riang tanpa terluka
Bertemu Jumat kesempatan terbuka
Menutup salah membayar cela
Menuai pahala rida-Nya semata
Bandung, 25 Juni 2021
Tidak Apa
Ku yakin semua akan seperti biasanya
Tak berubah oleh apa yang merusaknya
Ku yakin tidak akan ada apa-apa
Sekiranya semua akan baik-baik saja
Tak menutup kemungkinan kan berubah
Bak berteduh yang akan tetap basah
Sang hujan tak akan melewatkan celah
Namun tetap meninggalkan berkah
Datangnya ujian mungkin bisa merubah
Diri ini yang terlanjur tercela sudah
Tak perlu dipikir susah dan gundah
Inilah jalan terbaik untuk melangkah
Ku percaya Dia akan mendengarnya
Ku gelar sajadah tuk berbisik dengan-Nya
Ku angkat telapak berdoa kepada-Nya
Karena ku yakin semua adalah kehendak-Nya
Bandung, 25 Juni 2021
Tepat Tak Lalai
Sepenuh hari waktu tuk bekerja
Separuh masa tuk berkelana
Sekian lama waktu tuk berihat saja
Sedetik saja selalu terlupa
Ketika datang panggilan dari-Nya
Akankah kita teguh tuk selalu melupa
Atau sengaja untuk sekadar berpura-pura
Menunda masa yang tak tahu sampai bila
Walau kau sibuk ku harap jangan lupa
Bahwa salat tak hanya dilakukan saja
Namun satu dari sekian yang utama
Kau salat tanpa harus menunggu lama
Ku tak mampu tuk merangkai kata
Untuk dirimu yang berharap mesra
Namun ku hanya mampu menjaga
Tetap bersama sampai kepada surga-Nya
Bandung, 25 Juni 2021
Terbangun Tuk Bersyukur
Ada kalanya kau merasa lelah
Mengabaikan apa yang kau anggap lemah
Menyesal setelah selesai membantah
Merasa susah ketika akan terbelah
Sudahnya kehilangan semangat tuk maju
Karena di depan hanya kesenangan semu
Maju tak mampu mundur pun tak mau
Hilang sudah arah yang ku tuju
Lantas sadarkah akan semua itu
Seharusnya akal masih memiliki ilmu
Dia berusaha menegur perangai halu
Dalam dirimu tuk kau terus melaju
Sedikit syukur yang seharusnya ada
Terlewat santai begitu saja
Setelah tertegur baru terasa
Terbilang abai sedikit kedaluwarsa
Bandung, 25 Juni 2021
Tentangmu Mudah
Tak tersadar seketika terpikir
Hanya melintas tak sampai terparkir
Ku cepat menanggap supaya tak berakhir
Jika tak sempat akan tertutup tabir
Tentangmu mungkin aku tak gundah
Jika Dia sudah menyatakan absah
Semua terjadi dengan begitu mudah
Perihal kecil bagi-Nya bukanlah masalah
Semesta saja diatur oleh-Nya
Masihkah ada ragu pada-Nya
Padahal ku hanya punya Dia
Untuk mengejarmu yang ada di sana
Membahas tentangmu itu mudah
Bahagia dan suka cita tak susah
Upaya dan doa pun sudah
Yang di sana sudah bersediakah
Bandung, 25 Juni 2021
Kamu Bisa
Setiap langkah mungkin berbeda
Jalan yang dipilih pun tak sama
Tujuan masih tetap di sana
Namun kamu pergi entah kemana
Persona memang beragam
Sifat yang ada pun bermacam-macam
Tapi hal tersebut tidak akan mengancam
Karena semua adalah anak Adam
Kamu bisa menjadi apapun
Kamu bisa berada dimanapun
Kamu bisa dalam waktu kapanpun
Dan kamu bisa membuat semua tertegun
Namun tetaplah ingat tuk jangan melupa
Selalu ada dalang dibalik semuanya
Tiada lain jika bukan karena-Nya
Kamu bisa karena kuasa-Nya
Bandung, 25 Juni 2021
Dia Mengerti
Ada kalanya hanya air mata yang tertumpah
Tak sepatah kata dapat menambah
Hati menggerutu amarah
Raga sampai pada rasa terbelah
Sedikit bergerak pun tak akan mudah
Bak tangan menggapai tuk memetik buah
Mengeringkan laut yang selalu basah
Memukul batu supaya berbongkah
Ku yakin Dia memberikan kau arah
Yang kau tolak dengan berbantah
Lantas kau terima dengan marah-marah
Namun tetap diberi-Nya dengan ramah
Dia mengerti kau sedang berbenah
Tanpa henti tuk mengarahkan pada hidayah
Dan kau mendapatkannya dengan murah
Namun tetap diberi berkah
Bandung, 26 Juni 2021
Dia Dekat
Terkadang mulut tertutup tak mau terbuka
Pita suara pun tak mampu bersuara
Keduanya enggan berbicara
Tertahan kuat untuk sementara
Kalimat yang mendadak sirna
Tercekal kata di dalam dada
Tiada mampu mengungkap rasa
Dihantar air mata untuk berdoa
Tak sedikit pun yang tertahan tersembunyi
Dia paham apa yang kau lalui
Dia tahu apa yang ada dalam hati
Dia dekat dan Dia mengerti
Dia mendengar bisikan suara hati
Tanpa harus keluar senada bunyi
Dia selalu ada dalam diri ini
Sangat dekat sampai terlubuk dalam nurani
Bandung, 26 Juni 2021
Namamu
Adakah sedikit nama ini terlintas
Atau sedikit saja hanya sepintas
Kuharap diri ini akan membekas
Sehingga ada kalanya kau membalas
Namamu alpa saja tak mau
Selalu jelas tak nampak abu
Tak mungkin secepat itu berlalu
Dalam benak, rasa, dan doaku
Adakah aku dalam kesungguhan
Atau siapakah aku dalam kejujuran
Di setiap malam tersemu awan
Tetap nampak sedikit purnama bulan
Semoga Dia memberimu kejelasan
Aku mungkin hanya berangan
Dapat nyata bukan hanya andaikan
Membuka kata memulai bahasan
Bandung, 26 Juni 2021
Pandangan Mata
Cukuplah air matamu tuk menangis
Bersihkan matamu tuk menganalisis
Pandangan buram karena nafsu yang ambis
Nafsu merayu senantiasa bengis
Cucilah matamu supaya bersih
Pengharapan terlarang yang mungkin perih
Ubah haluan pandangan beralih
Tak berubah maka berlatih
Pandanglah jelas menyertai ikhlas
Cermat dan tepat tak berampas
Tak lama ke bawah tak betah ke atas
Tak gerak berbenah tak pula terbalas
Jelaslah mata memandang semua
Tak hanya tunggal membentuk ganda
Selengkap luasnya alam semesta
Terbuka mata nampak jelas kuasa-Nya
Bandung, 26 Juni 2021
Berhenti Berlebih
Selesaikan sekiranya sulit dirasa
Tahan sekiranya sulit dipaksa
Diam sekiranya tak kuasa
Berhentilah berlebih menjelaskan luka
Peliharalah ego jangan kau manja
Buang lukamu sebagai komoditas rasa
Hilang berpikir semua sama
Luka tak sejajar apalagi setara
Tak mungkin tertahan tanpa pergerakan
Dia menakar sesuai kemampuan
Kita menukar dengan kemalasan
Membayar semua dengan alasan berlebihan
Dia memberi jalan setiap permasalahan
Tak lupa petunjuk dan penerangan
Diri ini masih setia mengabaikan
Sampai kapan berhenti berlebihan
Bandung, 26 Juni 2021
Mudah Kemudian
Dia tak berjanji ini akan mudah
Namun seketika dapat berubah
Akan mudah setelah susah
Ikuti petunjuk dan juga arah
Dia berjanji setelah adanya susah
Susah terlewati maka akan mudah
Cobalah amati nampaklah cerah
Sabar menanti tak harus gegabah
Absah tak terbantah pabila berjanji
Tak terhitung jumlah dianggap bukti
Tak mungkin sedikit pun mengingkari
Masih adakah yang berpaling nanti
Belajarlah untuk cepat mengerti
Semua akan mudah terlewati
Jika kau bersedia tuk menaati
Sang Kuasa Yang Maha Mengasihi
Bandung, 26 Juni 2021
Salah Cinta Salah Rindu
Perbedaan tentangnya pasti ada
Setiap insan menilai berbeda
Tapi ku kira hampir serupa
Atau mungkin sempurna sama
Ku pikir sama mungkin senada
Ketika terluka sanak karena cinta
Rindu pun menghimpit tanpa sengaja
Tak sedikit menjauh rasa derita
Mudah saja tertebak akhir cerita
Hanya bercucur deras air mata
Emosi lepas kendali begitu saja
Bukan semata karena tak sengaja
Salah kita bukan salah siapa
Tak sadar jua amarah terbuka
Menyalahkan yang ada pada Yang Kuasa
Sadarkah sanak akan ini semua?
Bandung, 26 Juni 2021
Koreksi Diri
Sudah lama ku bertanya mengenai ini
Mungkin kan ku tanya lagi nanti
Ah kurasa tak ada waktu lagi
Akan ku tanyakan agar kau mengerti
Mengapa tak mengoreksi diri?
Sampai yang lain kau hakimi
Sehingga timbul rasa nyeri
Yang mungkin kau tak pernah alami
Ku tahu kau terluka
Ku yakin semua ada sebabnya
Ku percaya selalu ada alasannya
Bukan semata tanpa sengaja
Semua terjadi karena bertujuan
Dia menegurmu bukan karena kau puan
Melainkan supaya tak kau abaikan
Maka tak heran jika hilang kebahagiaan
Bandung, 26 Juni 2021
Ada Yang Lebih
Ada yang lebih luas dari birunya lautan
Yakni hati yang dipenuhi kesabaran
Ditambah lagi jika dilapisi ketabahan
Adakah yang lebih untuk melawan?
Ada yang lebih kuat dari banyaknya batuan
Yaitu hati dalam menghadapi segala cobaan
Diserang pula bermacam bentuk godaan
Adakah yang lebih untuk bandingan?
Sudahkah kita menjaga yang lebih?
Ataukah hanya membiarkannya letih?
Ku harap yang lebih akan selalu bersih
Tanpa harus mengambil sepersen pamrih
Yang lebih pun dapat membalik cepat
Oleh Sang Khalik yang mengatur tepat
Kapan melihat kapan terlibat
Agar yang lebih tetap sehat tetap kuat
Bandung, 26 Juni 2021
Allah Dulu
Carilah Allah terlebih dahulu
Kenalilah Allah sampai kau tahu
Dekatilah Allah sedekat yang kau mau
Taatilah Allah tanpa berhenti melaju
Bersujud pada-Nya tiada pernah jemu
Berserah pada-Nya di setiap detikan waktu
Bersandar pada-Nya di setiap langkahmu
Berpasrah pada-Nya senantiasa pangestu
Jika Sudah cukup untukmu dinilai bermutu
Dia akan mendatangkan seorang untukmu
Sebagai bentuk ujian ketaatanmu
Agar lebih kuat laksana kerasnya batu
Seorang yang ikhlas berbagi denganmu
Senantiasa tulus hatinya membantu
Tanpa sedikit pun niat menggerutu
Hanya ingin berbahagia bersamamu selalu
Bandung, 26 Juni 2021
Tersudut Malu
Sekujur tubuh gemetar
Bibir pun turut bergetar
Air mata tumpah menatar
Sujudku tak kunjung bersinar
Nafsu menyerang di luar dugaan
Salah menumpuk tak tertahan
Amal berkurang secara perlahan
Waktu menipis membawa ancaman
Kelu sekarang akan masa yang lalu
Malu terasa tak lagi terlihat semu
Tersudut masa berharap ampunan-Mu
Takut nantinya terhukum siksaan-Mu
Ku harap sedikit harapan
Diberi sedetik saja kesempatan
Dituntun cukup searah bimbingan
Menebus kesalahan memperbaiki amalan
Bandung, 27 Juni 2021
Sakit Mengajarkan
Sakit mengajarkan kita banyak hal
Mengingat masa tanpa melupa ajal
Memperbanyak asa meningkatkan amal
Mengolah rasa membenarkan akal
Sakit mengajarkan baiknya perbuatan
Kuat hati ikhlas tuk memaafkan
Tanpa rasa ingin meninggalkan
Bahkan setitik untuk melupakan
Ku petakan detailnya semua
Apa yang menjadi sebabnya
Apa petunjuk gejalanya
Bagaimana tuk mengobatinya
Dokter pun tak tahu kenapa
Ditemukan obatnya tak bisa
Jikalau ada tak akan membunuh kecewa
Hanya bersama-Nya kuat aku berusaha
Bandung, 27 Juni 2021
Mencoba
Mencoba dapat berdiri tegak
Tanpa henti terus bergerak
Jantung dipacu terus berdetak
Sampai tercapai tujuan puncak
Abaikan jauhnya jarak
Tahan rasa mengeluh berteriak
Tenangkan gemuruhnya suara ombak
Hilanglah menyerah di dalam benak
Lupakan sekiranya sejenak
Lama menahan sakitnya sesak
Tetap bergerak walau terlihat retak
Suara keluar terlanjur mengandung serak
Mencoba sedikit lebih bijak
Menerima apa yang menjadi kehendak
Jangan sampai ada niat berontak
Karena Allah menyiapkan yang terbaik kelak
Bandung, 27 Juni 2021
Mengejar Yang Nyata
Pernah ku mengejar harap manusia
Titik buta rela melakukan apa saja
Samar semu menemukannya
Pucuk didapat lalu hilang begitu saja
Memindah haluan ke sisi yang berbeda
Namun tak jauh beda karena stratanya sama
Tetap saja tak menentu memperolehnya
Tapi pasti kehilangan rahmat-Nya
Kembali berpindah ke arah yang satunya
Kini berbeda karena kastanya luar biasa
Mengejarnya sudah pasti mendapatkannya
Tiada lain tiada bukan dialah Sang Kuasa
Dihadirkan untukku semua yang istimewa
Dikabulkan untukku harap yang menjadi nyata
Dijadikan diriku hamba yang bertakwa
Menjadi mulia di dunia dan juga surga
Bandung, 27 Juni 2021
Ada Dia
Hilang kawan merasa sendiri
Tiada teman terasa sepi
Ada Dia yang selalu menemani
Ada Dia Yang Maha Mengetahui
Bersedih hati tergores luka
Berjalan waktu semakin merana
Ada Dia yang senantiasa menerima
Ada Dia menghilangkan luka yang kau rasa
Tak luput rasa selalu tersakiti
Tersudut asa terpuruk hati
Ada Dia yang selalu peduli
Ada Dia Yang Maha Mengasihi
Semakin jauh dan lelah mulai terasa
Tanya hati memilih putus asa
Ada Dia yang selalu menguatkan atma
Ada Dia yang selalu bersama kita
Bandung, 27 Juni 2021
Istikamah
Tegaklah berdiri walaupun bergetar kaki
Langkahkan kaki walaupun sempat terhenti
Tetaplah mencoba walaupun gagal menanti
Bakarlah semangat walaupun tak pernah abadi
Waktu tak akan pernah menunggu
Waktu hanya menarik supaya kau melaju
Lebih cepat ke titik yang kau tuju
Lalu terlewat tak lagi bisa membantu
Lurus tak tergiur akan indahnya kanan
Tak tergoda kiri yang memberi ajakan
Terus melaju menuju tujuan
Sesuai arah yang sudah diajarkan
Dia beri benih petunjuk agar kau paham
Asal kau menggali dan tak terpejam
Terawat baik apa yang telah kau tanam
Tumbuhlah kirana dari akar yang kelam
Bandung, 27 Juni 2021
Apresiasi Diri
Kau pun butuh dukungan diri sendiri
Tak peduli apa yang terjadi hari ini
Ada jiwa yang perlu kau semangati
Yang berjuang penuh setengah mati
Hapus sedih yang terjadi sudah
Tatap yang ada dan tersenyumlah
Kau telah berjuang tak terbilang jumlah
Kau kuat pantang menyerah
Dia bangga padamu yang terlihat lemah
Dia hargai dirimu yang bersusah payah
Dia menilai semua itu sebagai ibadah
Dia pun membantu dalam setiap masalah
Tak perlu lagi kau merasa resah
Tak guna lagi sekarang kau gundah
Lihat ke depan dan segera melangkah
Mulailah dengan doa dan juga bismillah
Bandung, 27 Juni 2021
Diri Sendiri
Kamu punya dirimu sendiri
Jiwamu ada dan ragamu terkendali
Tak perlu yang lain kau miliki
Lebih dari cukup untukmu ini
Temukan kemauan dalam diri
Olah kemampuan lakukan aksi
Evaluasi kekurangan yang dikenali
Terima kelemahan sepenuh hati
Tingkatkan takwa pada Sang Pencipta
Tak pernah lupa pada Sang Kuasa
Diri ini ada karena kehendak-Nya
Kekuatan diri datang atas keridaan-Nya
Karena bahagia bukanlah kaya harta
Bukan pula muka yang bagus rupa
Namun batin yang tenang terasa
Selalu bersih terselimuti rahmat-Nya
Bandung, 27 Juni 2021
Hanya Manusia
Setiap orang memiliki kehebatan
Masing-masing pun ada kelebihan
Di samping adanya kelemahan
Ada pula tak sedikit kekurangan
Tak guna dipikir semua wajar saja
Tak perlu mengejar lebih dari hakikatnya
Karena semua hanya manusia
Dan tak ada satu pun yang sempurna
Berperilakulah selayaknya manusia
Jangan yang salah kau aniaya
Dan yang benar merasa bangga
Karena semua adalah makhluk-Nya
Dia menciptakan semua sama
Derajat berbeda karena amalannya
Ajak semua ikut dalam rahmat-Nya
Karena semua berhak mendapatkannya
Bandung, 28 Juni 2021
Memilih
Abstrak benak hendak memilih
Yang mana tepat menjadi benih
Dirawat ikhlas bertemu kasih
Berharap tumbuh tuk terpilih
Siapa dapat mengerti kekurangan
Siapa dapat memahami kebaikan
Siapa dapat mengetahui keburukan
Dan siapa dapat menerima keadaan
Pilihlah dia yang bangga padamu
Dia yang tak pernah menuntutmu
Yang rela menunggu datangnya kamu
Dan yang menerima apa adanya dirimu
Terpilih dia tuk mendampingi jiwa
Dia yang menempatkanmu dengan mulia
Yang menarikmu dari pahitnya dosa
Dan mengajakmu menuju surga-Nya
Bandung, 28 Juni 2021
Cukup
Sudah cukup membuang angan
Sudah cukup melukai perasaan
Sudah cukup sekian kali meninggalkan
Sudah cukup rajin berbuat kesalahan
Belum cukup membentuk masa depan
Belum cukup setinggi awan
Belum cukup ilmu ajaran
Belum cukup memulai awalan
Tidak cukup hanya lamunan
Tidak cukup sekadar senyuman
Tidak cukup dengan keluhan
Tidak cukup karena ratapan
Dicukupkan hidup tanpa bayaran
Dicukupkan nyata bersama bayangan
Dicukupkan hati ini beriman
Dicukupkan oleh Yang Maha Mencukupkan
Bandung, 28 Juni 2021
Arti Hidup
Menjalankan bukan untuk melebihkan
Melaksanakan bukan untuk menyalahkan
Melancarkan bukan untuk melambatkan
Mengerjakan bukan untuk meninggalkan
Tak sedikit niat tuk menjadi hebat
Tapi utama tuk menjadi taat
Sehingga hidup dapat bermanfaat
Bukan saja dunia tapi juga akhirat
Cobalah paham jangan membandingkan
Cobalah ingat jangan melupakan
Cobalah ukur jangan memaksakan
Cobalah tinggi jangan merendahkan
Hiduplah untuk diri sendiri
Perbaikilah diri setiap hari
Jalanilah setulus hati
Dia kan membalas di kemudian hari
Bandung, 28 Juni 2021
Sekarang dan Hari Ini
Mungkin diri ini sudah mencapai batas
Bahkan lebih melampaui aktivitas
Hari ini tak kuat lagi memaksakan bablas
Diri ini manusia bukan robot tuk melibas
Diri ini hanya ingin sedetik tak rumit
Supaya pikiran ini pun tak berbelit
Fisik ini kuat tak berniat sakit
Berharap Dia memudahkan masa sulit
Hari ini cukup ditutup lebih awal
Tak kuat lagi mengikuti jadwal
Bukan sengaja karena ihwal
Sekarang tak lagi normal
Ku harap Dia mengerti
Memaafkan dan memaklumi
Berdoa Dia hendak mengampuni
Diri ini yang tak kuat menjalani
Bandung, 29 Juni 2021
Ibu
Semangat utama untuk melaju
Dorongan kuat untuk memandu
Doa yang mengalir tak pernah jemu
Ku punya satu dialah ibu
Bersabar memberi rasa dalam hati
Mengatur kuat setiap adanya koneksi
Menyimpan banyak setiap interaksi
Berkasih sayang di setiap suapan nasi
Tak peduli hingga entah akhirnya nanti
Selalu seperti ini tiada pernah henti
Ku ingin tak lepas sedikit mengamati
Buaian nyata yang bagiku berarti
Sebisa mungkin berbakti
Yang mungkin tak bermakna arti
Tuk mengharap rida ibu setiap hari
Yang tersambung pada rida ilahi
Bandung, 29 Juni 2021
Bapak
Terbentuk irama pola berpikir
Dipasok selalu hingga mengalir
Mungkin pasokan tak sampai akhir
Namun berguna menentukan takdir
Hanya satu pemasok terbaik dalam hidup
Mengukir setiap jalan supaya cukup
Untuk anak agar sampai di titik sanggup
Dialah bapak yang tak pernah tertutup
Tak guna hati berguna logika
Berbeda arti tetap bermakna
Mungkin tak berhenti sampai di sana
Tak akan terganti sampai akhir cerita
Ku mohon selalu pada Sang Kuasa
Berdoa suntuk di setiap malam harinya
Berharap tak pernah lepas darinya
Tuk menuntun jalan menuju surga-Nya
Bandung, 29 Juni 2021
Akhir Tulisan Ini
Tak terbayang rahmat yang tak terkira
Sampai berakhir di sini ku bercerita
Tak selalu indah dan bernada
Namun berguna dan bermakna
Ku bersyukur dapat terselesaikan
Setiap kata yang tersusun ajaran
Yang ku harap disukai setiap insan
Karena itulah hasil dari tujuan
Tak luput doa ikhlas orang tua
Yang terselip tapi utama
Untuk mimpi mulia anaknya
Terkabul doa dengan mulia
Semua yang ada berujung pada-Nya
Semua terjadi karena kehendak-Nya
Semua dilakukan mengharap rida-Nya
Semua nyata bentuk dari rahmat-Nya
Bandung, 29 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H