Mohon tunggu...
Ibnu Dawam Aziz
Ibnu Dawam Aziz Mohon Tunggu... lainnya -

pensiunsn PNS hanya ingin selalu dapat berbuat yang dipandang ada manfaatnya , untuk diri,keluarga dan semua

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Membangun Terorisme a la FBI di Indonesia

2 Juni 2017   13:32 Diperbarui: 2 Juni 2017   13:47 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Erik, ya kini  AKBP Fransiscus Budiharjo, menepuk pundak Imron dan keluar sambil berkata : -“ Silahkan, fikirkan yang terbaik bagimu, sahabatku ! “

Imron masih termenung, memikirkan nasibnya yang sebatang kara, bahkan dirinyapun kini sudah tiada.

Apakah ia bakal bisa menjadi orang lain?

Apakah ia akan melawan walaupun sebatang kara ?

Apa yang akan bisa ia lakukan?

Sementara pintu itu masih terkunci, seperti akalnya yang masih terkunci……..

newsth.com
newsth.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun