Memelihara dan menjaga kesucian diri, kesucian jiwaÂ
dan kesucian hati kita karena kesanalahÂ
kembali kita semua.
Al Qur'an surat Yaasiin ayat 83. Maka Maha Suci ( Allah ) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.Â
Selanjutnya mari kita buktikan, benarkah pada umumnya orang merasa lebih kuasa dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa? Sebagai intermezo.
Dulu sebelum tahun 1968 dilingkungan penulis desa Iringmulyo 15A Metro Lampung, banyak teman - teman ( Tionghoa ) memelihara ternak babi. Menurut mereka berternak babi sangat menguntungkan karena banyak anaknya, dan cepat berkembang. Bagi penulis silahkan saja, mau memelihara ternak apapun silahkan. Â
Namun oleh kelompok tertentu, peternak babi tadi seolah - olah dikucilkan, dan dijauhi. Mengapa demikian?
Karena menurut mereka, babi itu haram. Bahkan uang hasil penjualan babi, dikatakan haram. Konsekuensinya si peternak babi dijauhi karena menghasilkan, dan memelihara binatang haram. Mari dipikir ulang.
Allah yang menciptakan babi, kok manusia mengharamkannya.
Apakah kelompok orang yang mengharamkan tadi, sudah merasa dirinya lebih kuasa dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa? Â Â Â Â Â Â Â Â Eh ternyata pemahaman seperti itu, masih terus berlanjut sampai sekarang. Kok bisa - bisanya mengatakan babi haram, dan uang hasil penjualan babipun dikatakan haram.
Lalu apa dasarnya? Kalau ada pertanyaan demikian, jawaban klasik pasti terlontar. Menurut banyak orang babi itu hukumnya haram, kata orang. Lagi -- lagi kata orang. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â