Percakapan selanjutnya tuan rumah mempersilahkan kepada tamunya.
Tuan rumah. Mbakyu silahkan rotinya dimakan lo? Tamu. Iya mbakyu terima kasih.
Tuan rumah. Apakah mbakyu tahu roti itu terbuat dari pati gandum? Tamu. Tahu mbakyu, ada apa?
Tuan rumah. Apakah mbakyu melihat pohon gandum di roti itu, kok dapat mengatakan ada pati gandumnya?
Tamu. Walau saya tidak melihat pohon gandum tetapi saya yakin adanya, karena tanpa pati gandum tidak akan menjadi roti, mbakyu.
Tuan rumah. Ooo begitu.
Demikian pula dari percakapan antara tuan rumah, dan tamu tadi kita tidak dapat mengatakan bahwa roti itu adalah.........
Wajah pohon gandum, melainkan wajahÂ
dzat gandum yang ada dalam roti.
Sejalan dengan alur pikir percakapan tentang teh nasgitel, dan roti mari kita alihkan pandangan kita ke arah yang maha luas, dan maha besar berupa semesta alam atau jagad raya seisinya termasuk diri manusia, dikenal sebagai ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis.
Mohon maaf ini kali sampai disini dahulu uraian penjelasannya saudaraku, dan akan dilanjutkan pada artikel berikutnya. Terima kasih.