Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kawah Candradimuka Pendadaran Keenam

19 September 2024   06:17 Diperbarui: 19 September 2024   06:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuan rumah. Oo begitu. Jadi mbakyu percaya, dan yakin itu segelas air teh?

Tamu. Iya mbakyu, saya yakin air dalam gelas itu mengandung sari teh.

Tuan rumah. Mari mbakyu tehnya diminum selagi masih hangat.

Tamu. Iya mbakyu terima kasih. Setelah meminumnya lalu berkata, wah nikmat sekali mbakyu rasa manisnya pas.

Tuan rumah. Kok mbakyu mengatakan segelas teh itu manis rasanya?

Apakah mbakyu melihat adanya pohon tebu di dalam gelas itu?

Tamu. Oo tidak mbakyu, saya tidak melihat pohon tebu dalam gelas itu.

Tuan rumah. Tetapi mengapa mbakyu mengatakan air teh itu manis?

Tamu. Ya karena saya dapat merasakan rasa manis dari air teh itu mbakyu.

Tuan rumah. Apakah mbakyu yakin bila dalam air teh itu mengandung gula pasir, walau tidak melihat adanya pohon tebu dalam gelas itu?

Tamu. Ya saya tahu bahwa itu manis dari rasa gula pasir walau saya tidak melihat pohon tebu dalam gelas tersebut; Tetapi saya percaya, dan yakin bahwa air dalam gelas itu mengandung sari tebu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun