Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makanan Tan Kasat Mata

13 Januari 2021   10:31 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:57 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sesungguhnya tiap -- tiap manusia terikat dengan apa yang telah diperbuat atau dikerjakannya, dan bukan terikat dengan apa yang telah dibacanya, dan atau dihafalkannya, dan atau dilagukannya, lebih -- lebih dalam bahasa yang tidak dipahami. Surat Ath Thuur ayat 21. Dan orang -- orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu  mereka  dengan  mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap -- tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.                                          

Sudah barang tentu, perbuatan dimaksud adalah perbuatan sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah. Baik yang terdapat dalam ayat - ayat Allah yang tertulis ( Al Qur'an ), maupun ayat - ayat Allah yang tidak tertulis ( jagad raya seisinya ) yang telah diyakini dan diposisikan sebagai pedoman hidupnya. Sedangkan bagi saudara-saudaraku yang non muslim, silahkan menggunakan firman yang sesuai.

Apabila setiap orang telah dapat mewujud -- nyatakan segala perintah dan petunjuk Allah melalui satunya kata dengan perbuatan, alangkah bahagianya hidup ini, karena banyak orang yang termasuk dalam kelompok Al Hijr ayat 40. kecuali hamba - hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka  ( kelompok orang -- orang mukhlis, Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah Swt.). Atau dengan kata lain, kita tidak termasuk ke dalam kelompok surat Ash Shaff ayat 3, yaitu kelompok orang -- orang yang dibenci Allah, karena hanya membaca, menghafal, dan melagukan perintah dan petunjuk Allah ( Al Qur'an ) lebih -- lebih dalam bahasa yang tidak dimengerti, tetapi tidak mengerjakan apa yang dilakukannya tersebut.

Surat Ash Shaff ayat 2. Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Ayat 3. Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa - apa yang tidak kamu kerjakan.

Disini tampaknya ada sesuatu, yang luput dari penalaran atau pengajian selama ini. Mestinya setiap ritual yang dilakukan, dipahami makna yang terkandung didalamnya. Sehingga setiap ritual yang dilakukan, dimaknakan sebagai wahana atau sebagai tempat penggemblengan diri. Agar terbentuk manusia atau insan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. 

Akhirnya kembali kepada diri kita masing-masing, apakah mau meneruskan kebiasaan selama ini  atau mau berhijrah untuk memperbaiki diri sesuai perintah dan petunjuk-Nya. Pewujud-nyataan atau pengamalan perintah dan petunjuk Allah hakekatnya adalah merupakan upaya nyata dalam memelihara kesucian diri, kesucian jiwa dan kesucian hati. Atau dengan kata lain, asupan berupa makanan tan kasat mata ditujukan untuk memelihara Sang Suci agar tidak tercemar kesuciannya. Sehingga lancar kembalinya kesisi Yang Maha Suci, pada saatnya nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun