Atau, kalaupun tidak sampai berang, setidaknya saya akan mencegah. Bilang baik-baik: “Kalau kencing disana ya, pak. Di kamar kecil.”
Berbeda sekali dengan Muhammad Rasul Allah. Ia paham bahwa buang air kecil itu harus tuntas, tidak nyaman kalau sedang asik-asiknya ngucur dihentikan di tengah jalan.
Maka ketika menyaksikan ada Arab Badui yang seenaknya kencing, Muhammad berkata, “Biarkanlah ia (sampai selesai)!”
Lalu, ketika sudah tuntas apa yang Muhammad lakukan? Bukannya marah, beliau malah meminta air satu ember dan menyiramnya sendirian.
Lihat, betapa luar biasanya kesabaran Muhammad Rasul Allah.
*****
Bagi saya, semua yang yang ada pada Muhammad Rasul Allah, baik itu perkataan, sikap, dan perbuatan, maka sejatinya itu adalah sistem pendidikan. Semuanya adalah sekolah untuk kita belajar.
Termasuk secuil kisah di atas.
Muhammad tidak marah kepada Arab Badui karena mengerti, bahwa orang itu belum paham. Tidak tahu bahwa buang air kecil di masjid itu dilarang.
Dan tidak ada hukuman untuk orang-orang yang tidak tahu. Tidak ada dosa bagi mereka yang belum mengerti.
Begitupun kita di sekolah (atau di rumah), jika anda adalah guru (atau orang tua), maka contohlah bagaimana sabarnya Muhammad pada secuil kisah di atas.