Oleh karena itu kita harus selalu ingat ( Jawa = eling ) dan waspada, agar dalam pelaksanaan atau pengamalan Habluminallah wajib harmonis dengan pelaksanaan atau pengamalan Habluminannas. Dan ini merupakan perwujudan dari seseorang yang telah mencapai derajat takwa, apapun agama yang dianutnya. Diuraikan lebih lanjut oleh penulis, dalam buku Serial Kehidupan Manusia Menurut Islam.Â
Hasto atau delapan. Karena adik setiap menjelang tidur sering minta agar penulis bercerita, maka kesempatan itu penulis pergunakan untuk menjelaskan, antara lain 8 (hasto) isi jagad raya ciptaan Allah untuk membekali adik, agar dapat memelihara sifat -- sifat kesuciannya.Â
Perintah dan petunjuk Allah atau firman Allah, diberikan dalam bentuk ayat -- ayat yang tertulis berupa kitab suci sesuai agama yang dianutnya masing - masing, dan ayat -- ayat yang tidak tertulis berupa jagad raya atau semesta alam seisinya termasuk diri manusia. Dan harus diingat bahwa perintah dan petunjuk Allah tersebut, umumnya disampaikan dalam bentuk perumpamaan, hal ini dimaksudkan agar manusia itu mau berpikir. Dan tidak hanya sekedar menelan apa yang dikatakan orang saja, apapun sebutan atau predikat orang tersebut.Â
Dari ayat -- ayat Allah yang tertulis, hendaklah kita berupaya agar menggali makna batiniyah, atau makna yang tersembunyi, atau makna yang tersirat didalamnya, agar kita dapat mengamalkannya dengan benar dan tepat. Jadi tidak cukup ayat -- ayat Allah yang tertulis hanya sekedar dibaca, dan dihafalkan an sich, lebih -- lebih dibaca atau dihafalkan dalam bahasa yang tidak kita pahami.
Demikian juga ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis, berupa semesta alam atau jagad raya seisinya, termasuk diri manusia. Kita pun harus berupaya agar dapat menggali makna batiniyah, atau makna yang tersembunyi, atau makna yang tersirat didalamnya, agar kita dapat mengamalkannya dengan benar dan tepat. Jadi ayat-ayat Allah yang tidak tertulis, tidak cukup hanya sekedar dilihat, dan dinikmati an sich. Selanjutnya, penulis lalu mencerikan 8 (hasto) sifat dari ciptaan Allah, diantaranya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
1). Kismo ( Tanah ). Tanah tentunya bukan hal asing bagi kita semua bukan? Bahkan kita telah menggunakan untuk keperluan kita, dan telah mengolahnya sebagai lahan untuk bercocok tanam, hasilnya kita makan. Mari kita coba merasakan, andaikan tanah mempunyai syaraf perasa layaknya manusia. Betapa sakit dan menderitanya sang tanah, yang  setiap harinya dicangkul, atau  dibajak, dan digaru kemudian ditanami oleh petani.Â
Kita semua dapat membayangkan, betapa pekaknya telinga manusia yang setiap harinya harus mendengar jerit tangis, dan raungan sang tanah merasakan sakit yang diderita, akibat perbuatan petani. Namun demikian, sampai dengan detik ini kita tidak pernah mendengar kabar ada petani yang menderita sakit atau sekarat, akibat perbuatannya dibalas dengan timpukan bongkahan tanah, oleh tanah yang disakiti petani. Tanah tidak sakit hati, walau mendapat perlakuan yang menyakitkan.
Sebaliknya justru benih yang diselipkan petani ke tubuhnya, pada saatnya tumbuh. Dan apabila dirawat dengan baik oleh petani, malah memberikan hasil panen sesuai dengan benih yang ditanamnya. Dan yang sangat di butuhkan bagi kelangsungan hidup dan kehidupan petani dan keluarganya. Misal benih yang ditanamkan padi, pada saatnya memberikan hasil panen padi. Bila benih yang ditanamkan jagung, pada saatnya memberikan hasil panen jagung. Bila benih yang ditanamkan batang singkon, pada saatnya tentu akan menuai singkong, dan lain sebagainya.
Maknanya, manusia hendaklah memiliki watak, layaknya watak tanah tersebut. Tanah yang nyata-nyata disakiti, alih-alih marah lalu membalasnya dengan perbuatan yang setimpal. Justru sebaliknya petani yang menyakiti, malah dibalas dengan hasil panen yang melimpah, dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup dan kehidupan petani bersama keluarganya.Â
Atau dengan kata lain, kejahatan seseorang terhadap diri kita, hendaklah tidak harus dengan serta merta dibalas dengan kejahatan serupa. Tetapi akan sangat mulia, bila kita dapat membalasnya dengan kebaikan. Bukankah ini merupakan kejadian nyata, yang dapat dilihat dan dicontoh setiap saat?
2). Maruto ( Angin / udara ). Udara, yang oleh masyarakat Jawa umumnya disama artikan dengan angin. Udara merupakan benda ringan, mudah bergerak, tidak berbau. Dapat terdapat dimana saja, baik di atas daratan, di atas lautan, di atas gunung, di dalam lembah dan ngarai, di atas sungai, di atas danau, dan lain -- lain tempat. Udara dapat menempati ruang kosong dimanapun berada, dan menempatkan diri sesuai bentuk ruang dimana dia berada.