5. Umur relatif lebih pendek.
6. Relatif kurang tahan cekaman air.
Nah, dari paparan di atas, silakan para peminat pertanaman lada mempertimbangkan jenis lada yang akan dikembangkan. Janganlah terburu-buru mengambil keputusan, apalagi hanya berdasarkan iklan para penjual bibit lada yang menggembar-gemborkan kelebihan tanaman lada perdu tetapi tak pernah mau menuliskan apa saja kekurangannya. Sama seperti kasus tanaman durian musang king, jarang sekali ada yang mau memberitahukan para peminat bahwa durian jenis ini rentan terhadap penyakit busuk batang akibat jamur. Â
Hama dan Penyakit
Hama tanaman lada umumnya adalah penggerek akar, penggerek batang dan lalat buah yang melubangi butir buah lada untuk meletakkan telur di dalamnya. Kesemuanya dapat dikendalikan dengan aplikasi insektisida, baik yang kimia, organik maupun menggunakan insektisida hayati. Di Indonesia, hama atas pada tanaman lada bukanlah faktor utama penyebab menurunnya produksi lada. Hama yang menjadi musuh besar petani lada adalah hama bawah, berupa cacing halus (nematoda, umunya jenis radopholus similis dan meloydogine incognita) yang memakan akar tanaman lada.
Akar yang terluka ini menjadi sangat rentan terkena serangan jamur akar (biasanya jenis fusarium solani dan fusarium oxysporum). Jika akar sudah demikian, tanaman lada menjadi kekurangan asupan hara atau nutrisi. Batang tubuh lada akan menguning, layu lalu mati perlahan. Inilah sebabnya maka petani menyebut hal ini sebagai penyakit kuning.
Cara mengatasi penyakit kuning ini adalah dengan aplikasi insektisida khusus cacing, yakni nematisida. Nematisida kimia pabrikan yang paling populer adalah yang berbahan aktif karbofuran. Di pasaran antara lain bermerek Curater, Marshal 5G atau Furadan 5G. Cara dan dosis aplikasi bisa dilihat di masing-masing kemasan. Untuk nematisida organik, dapat menggunakan ekstrak daum mimba dan daun jarak. Tumbuk (blender) 1 kg daun mimba dan 1 kg daun jarak. Tambahkan 3 ons daun kecubung jika ada. Aduk rata dengan 5 liter air. Peras. Untuk 10 tanki semprot kapasitas 14 liter. Disemprotkan merata  ke tanah perakaran lada. Sebagai catatan, mencegah penyakit kuning adalah jauh lebih baik daripada mengobati. Karena itulah, petani yang pandai biasanya melakukan aksi cegah dini. Â
Penyakit pada tanaman lada umumnya disebabkan oleh jamur patogen (jamur merugikan). Adapun jenis penyakit yang paling sering menyerang tanaman lada di Indonesia adalah penyakit busuk pangkal batang (basal stem rot), yang disebabkan oleh jamur phytoptora capsici. Penyakit ini umumnya menyerang pada musim hujan, di mana lahan lembab dan basah. Karena itulah pembuatan parit penyalur air sangat dianjurkan pada kebun lada. Ciri penyakit basal stem rot adalah pada pangkal batang terlihat gelang menghitam dan kadang berlendir kebiruan. Tepi daun juga ikut menghitam dan layu.
Cara membuat sendiri bubur bordo: 100 gram terusi (tawas biru, banyak dipakai untuk membersihkan dan membirukan air kolam renang), 100 gram kapur tohor atau kapur sirih dan 100 gram belerang dihaluskan. Tambahkan 5 liter air, didihkan sambil diaduk. Setelah dingin, 500 cc airnya dicampur dengan 14 liter air biasa, lalu disemprokan di perakaran tanaman lada. Endapan yang ada juga ditaburkan ke perakaran. Bubur bordo sendiri termasuk fungisida kontak.