"Sekarang Ayah tanya. Masih ingat siapa-siapa aja yang nyumbang?"
"Nggak semua sih, Yah."
"Dengar nggak kalau ada sumbangan atas nama hamba Allah?"
"Iya, ada. Lebih dari satu kayaknya."
"Ya, betul. Paling tidak ada lima. Masing-masing lima ratus ribu."
"Kok, Ayah tahu? Ayah, kan nggak Jumatan di sini? tanya Hanif heran.
Pak Manan memberitahukan kepada anaknya bahwa infak untuk renovasi masjid atas nama lima hamba Allah itu adalah darinya. Sengaja ia lakukan itu untuk tidak menarik perhatian orang. Ia ingin perbuatan baiknya tidak diketahui oleh orang lain. Hanya Ketua Dewan Masjid yang tahu. Begitu pula bantuannya untuk kegiatan warga, hanya diketahui oleh Ketua RT. Ia selalu berpesan agar hal itu rapat dirahasiakan.
Akan tetapi, rupa-rupanya pilihan Pak Manan untuk menyembunyikan amal tidak selalu berakibat baik. Orang jadi berburuk sangka kepadanya. Hanif pun kena getahnya.
"Berarti Ayah nggak pelit, dong?" ucap Hanif.
Pak Manan tertawa.
"Hanif nggak usah cerita-cerita, ya. Biar itu jadi rahasia kita."