Mohon tunggu...
Bangkit Adi Saputra
Bangkit Adi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis/Novelis/Pengamat Timur Tengah

Saya adalah seorang Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Interdisiplinary Islamic Studies Konsentrasi Kajian Timur Tengah. Saya berasal dari kota Reog, Ponorogo, Jawa Timur. Saya hobi menulis, baik itu tulisan ilmiah non-fiksi seperti; artikel ilmiah, riset ilmiah dan buku ilmiah maupun tulisan fiksi seperti; Cerpen, Puisi, dan juga Novel. Saya berusaha menuliskan semua keresahan saya dengan tulisan-tulisan opini di blog dan website.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dimensi Lain di Bawah Pohon Besar

14 Agustus 2024   14:35 Diperbarui: 14 Agustus 2024   14:49 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di sumber cahaya, Dina melihat sebuah sosok yang sangat besar dan mengerikan. Sosok itu memiliki banyak mata yang bersinar merah, dan tubuhnya terbuat dari bayangan hitam. Sosok itu adalah sumber dari semua kekuatan jahat yang ada di alam semesta.

Sosok itu tertawa terbahak-bahak. "Akhirnya kau datang juga, manusia kecil," katanya dengan suara yang dalam dan menggelegar. "Kau tidak akan bisa mengalahkanku."

Dina tidak takut. Ia sudah siap menghadapi apapun yang akan terjadi. Dengan suara yang lantang, Dina berkata, "Aku akan menghentikanmu! Aku akan melindungi semua dimensi!"

Pertempuran sengit pun terjadi. Dina menggunakan semua kekuatan yang dimilikinya untuk melawan sosok mengerikan itu. Pertempuran itu berlangsung sangat lama, dan keduanya saling melukai.

Pertempuran Terakhir

Cahaya hitam yang menyilaukan memenuhi seluruh ruangan. Dina dan sosok bayangan raksasa itu saling berhadapan, bersiap untuk memberikan serangan terakhir. Dengan sekuat tenaga, Dina menghimpun seluruh energi kosmik yang ada di dalam dirinya. Cahaya putih berkilauan mengelilingi tubuhnya, membuatnya terlihat seperti seorang dewi.

Sosok bayangan raksasa itu menerjang dengan kekuatan penuh. Namun, Dina berhasil mengelak dengan gesit. Ia membalas serangan itu dengan seberkas cahaya putih yang menyilaukan. Cahaya itu mengenai sosok bayangan raksasa itu, membuatnya meraung kesakitan.

Pertempuran terus berlanjut. Keduanya saling bertukar serangan dahsyat. Bangunan di sekitar mereka hancur berantakan, dan tanah bergetar hebat. Namun, Dina tidak menyerah. Ia terus berjuang dengan sekuat tenaga.

Tiba-tiba, sosok bayangan raksasa itu mengeluarkan suara yang sangat mengerikan. Cahaya hitam yang keluar dari tubuhnya semakin kuat, hingga seluruh ruangan menjadi gelap gulita. Dina merasa sangat lemah, dan hampir saja menyerah.

Namun, saat itu, Dina teringat akan semua orang yang ia sayangi. Ia teringat akan teman-temannya di dimensi lain, dan ia teringat akan orang tuanya di dunia asalnya. Dengan kekuatan pikirannya, Dina mengumpulkan sisa-sisa energinya.

Cahaya putih yang mengelilingi tubuh Dina semakin terang. Cahaya itu menerobos kegelapan, dan perlahan-lahan mulai mengusir kekuatan jahat yang ada di ruangan itu. Sosok bayangan raksasa itu meraung kesakitan, dan tubuhnya mulai hancur berkeping-keping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun