Perjalanan di dalam lorong gelap terasa lebih singkat kali ini. Dina sudah hafal jalan menuju ruangan besar tempat buku kuno itu berada. Sesampainya di sana, buku itu masih tergeletak di atas meja batu. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Ada cahaya yang berkilauan di dalam buku itu.
Dengan hati-hati, Dina membuka buku itu. Tiba-tiba, ruangan itu mulai bergetar. Dinding-dindingnya retak dan runtuh. Cahaya yang berkilauan dari buku itu semakin terang, hingga akhirnya ruangan itu dipenuhi oleh cahaya putih yang menyilaukan.
Dina menutup matanya erat-erat. Saat ia membuka matanya kembali, ia sudah berada di sebuah hutan yang sangat indah. Pohon-pohon tinggi menjulang ke langit, dan bunga-bunga berwarna-warni bermekaran di mana-mana. Suara burung berkicau terdengar merdu, menciptakan suasana yang sangat damai.
Dina berjalan-jalan di hutan itu. Ia melihat berbagai macam makhluk aneh yang hidup berdampingan dengan alam. Ada rusa bertanduk emas, burung merak dengan bulu berwarna pelangi, dan kupu-kupu raksasa yang bersayap transparan.
Tiba-tiba, ia mendengar suara lembut memanggil namanya. Dina menoleh ke belakang, dan melihat seorang wanita tua dengan rambut putih panjang sedang tersenyum padanya. Wanita tua itu mengenakan gaun putih yang berkilau, dan wajahnya memancarkan cahaya yang lembut.
"Selamat datang, Dina," kata wanita tua itu. "Aku telah menunggumu."
Dina merasa tidak asing dengan wanita tua itu. Seakan-akan ia sudah mengenalnya sejak lama. Wanita tua itu menjelaskan bahwa ia adalah penjaga dimensi ini, dan buku kuno itu adalah kunci untuk membuka portal antara dua dunia.
"Buku ini berisi pengetahuan tentang alam semesta," kata wanita tua itu. "Dengan membaca buku ini, kamu akan mengerti tentang asal-usul kehidupan dan tujuanmu di dunia."
Dina mulai membaca buku kuno itu. Setiap kata yang ia baca seakan membuka pikirannya. Ia mempelajari tentang sejarah alam semesta, tentang kekuatan alam, dan tentang hubungan manusia dengan alam.
Setelah selesai membaca buku itu, Dina merasa sangat bijaksana. Ia mengerti bahwa semua makhluk hidup di alam semesta ini saling terhubung. Ia juga mengerti bahwa manusia harus hidup berdampingan dengan alam, bukan menguasainya.
Sebelum kembali ke dunianya, wanita tua itu memberikan sebuah pesan kepada Dina. "Jagalah dimensi ini, Dina. Jagalah alam semesta ini."