Keywords: Learning Media, Covid Pandemic 19
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif, yang meneliti tentang Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran Tahsin dan Tahfizh Bilal Samarinda Pada Masa Pandemic Covid 19, sampel penelitian yaitu terdiri dari Pengajar/peserta Bilal Samarinda sebanyak 55 orang. Instrumen yang digunakan yaitu Metode Resiliensi minat serta pedoman wawancara tertutup atau angket penelitian.
Hasil analisi data menunjukkan bahwa Pengajar/peserta yang resiliensi minat sedang  mempunyai minat yang stagnan pada kondisi tertentu tetapi resiliensi minat tinggi pada pengajar/peserta mempunyai penurunan pada minat pembelajaran di saat kondisi  yang kurang stabil, dan resiliensi minat rendah pada pengajar/peserta mempunyai kondisi yang stabil pada minat pembelajaran.
Kata kunci : Media Pembelajaran, Pandemic Covid 19
PENDAHULUAN
Media sosial, suatu bentuk media yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dunia seiring dengan perubahan jaman menjadikan masyarakat  komsumtif  media, terutama media elektronik handphone yang semakin canggih memberikan sebuah layanan massage, video elektronik, dan ragam aplikasi Digital lainnya
Perubahan konsumsi media yang diminati oleh banyaknya masyarakat dunia New media merupakan media yang menawarkan digitisation, convergence, interactiviy, dan development of network terkait pembuatan pesan dan penyampaian pesannya.Â
Kemampuanya menawarkan interaktifitas ini memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan informasi apa yang dikonsumsi, sekaligus mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan serta melakukan pilihan-pilihan yang diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu interactivity inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new media. (Flew, 2002: 11-22)
Didalam kehidupan kita pastinya akan dihadapkan dengan problematika pemahaman tentang betapa pentingnya mempelajari Al Quran, yang mana  problematika tersebut sudah berkembang dikalangan para pembelajar Al Quran dari saat usia balita sampai pada usia senja dan ini tidak hanya problem yang dihadapi oleh muslim tetapi sebuah solusi terbaik untuk memahami kandungan Al Quran yang berisi firmannya Allah ta’ala, yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melalui wahyunya yang dibawa oleh malaikat jibril dan di ajarkan kepada para sahabat sampai pada saat ini.
Rasulullah SAW sebagai penyampai kitab suci Alquran kepada umatnya dan Alquran juga sebagai risalah ke-Nabian. Proses pengamalan Alquran, awal mula disampaikan kepada lima sahabat Rasulullah Saw yakni: (1) Zaid bin Tsabit Ra., (2) Ubay bin Ka’ab Ra., (3) ‘Ali bin Abi Tholib Ra., (4) ‘Utsman bin Affan Ra., (5) ‘Abdullah bin Mas’ud Ra.Â