"Bisakah aku mendekat" Ferguso memecah kata di kedukaan. Sang suami menoleh terkesiap menatap wajah Ferguso.Â
"Bukankah bapak.. teman orang itu..?" si suami tergagap, yang ternyata dia adalah begal yang mencekik kawan Pedros dan mengenalinya. Ferguso hanya menoleh tak mengerti. Lalu Ferguso menyeruak dan merendah ke pembaringan 'baby' yang sedang bersabung nyawa.Â
Mendekatkan wajahnya ke wajah bayi, Ferguso membuka lebar lebar mulutnya dan menghembuskan aliran besar udara sekuat kuatnya, serta merta tak lama sang bayi pun mulai membuka lebar bibir mungilnya, seperti menghirup sebanyak dan sesukanya semua udara yang di hembuskan Ferguso.Â
Dan bayi mungil mulai menangis kencang memulai tanda kehidupan. Sementara sang ibu menangis histeri bahagia sedang sang suami begal itu menatap sesal ke wajah tua Ferguso yang terduduk lemas dan terbujur kaku tak bergerak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H