Mohon tunggu...
Herman Syah
Herman Syah Mohon Tunggu... -

manusia bebas yang selalu mencari alternatif dari kezoliman dan kemunafikan media massa mindstream dan tindas-tindasan pemerintahan yang zolim.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kecurangan Walikota Bandarlampung, Modus Kejahatan secara Massive

26 Juni 2015   21:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   21:33 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teguran Mendagri dianggap angin lalu

Pemkot yang dinahkodai oleh Herman Hn ternyata berubah menjadi keras kepala dan arogan. Surat Mendagri yang jelas-jelas mengatakan bahwa peraturan tersebut bertentangan dengan peraturan lebih tinggi ternyata hanya dianggap angin lalu. Surat mendagri hanya "diakali" oleh pemkot dengan mengganti kata-kata pembayaran HGB menjadi pembayaran "kewajiban" kepada pemkot. "Pembayaran kewajiban" ini juga merupakan hasil imajinasi dan halusinasi dari herman hn dan kroninya. mungkin karena kebanyakan melamun maka banyak hasil imajinasi yang diperoleh mereka.

Tahun 2012 ada ratusan ruko di pasar ayam teluk betung yang disegel oleh pemkot dan para pemilik ruko melakukan perlawanan dengan membayar hingga ratusan juta kepada pengacara kondang Elsa syarief untuk mewakili mereka dalam kasus ini tetapi kenyataan berkata lain, kasus ini dimenangkan oleh Pemkot dan pihak pemilik Ruko yang diwakili Elsa Syarief kalah di pengadilan. Sesaat palu pengadilan di ketok tak lama berselang seluruh ruko dipasar ayam di segel dan seluruh pemilik ruko tak berdaya dan terpaksa membayar HGB untuk kedua kalinya dengan besaran yang tak masuk akal. Bagaimaan pemkot bisa memenangi pertarungan dipengadilan? hingga saat ini tidak ada yang tahu dan hanya akan menjadi misteri selamanya.

Pemilihan Gubernur

Paa akhir tahun 2013 mulai terkuak rencana besar atau grand plan herman hn yakni berambisi ingin menjadi gubernur lampung agar bisa menguasai lampung dengan tangan besi. Akhir tahun ia sudah mulai bergerilya untuk menjadi Gubernur lampung. Setelah beberapa tahun menjabat Walikota tentunya sudah banyak pundi-pundi uangnya apalagi dengan kemenangan kasus pasar ayam dan pasar Panjang dimana para pemilik ruko terpaksa membayar hingga ratusan juta per ruko kepada pemkot. Dana mengendap di kas daerah sangat banyak. berlimpah ruah. Jadi bagaimana bisa mengalir ke kantong pribadi? karena keadaan mendesak, butuh uang cepat untuk dana kampanye pilgub mka dipikirkanlah proyek-proyek mercusuar yakni proyek dengan biaya besar tetapi tidak beranfaat. Setelah dipikirkan matang-matang dipilihkan proyek-proyek Flyover yang memakan dana APBD mencapai ratusan miliar per satu flyover. dari satu proyek sudah tentu uang setor ke walikota sekitar 20% sampai dengan 30%, tidak peduli proyek trsebut bermanfaat atau tidak yang penting uang 20% s/d 30% sudah masuk ke kantong pribadi.

Semua rencana sudah berjala matang, kalkulasi sudah dilakukan dengan sangat matang dan menurut hemat herman hn dan tim suksesnya mereka akan memenangi pertarungan pilgub kali ini karena uang sudah banyak di tangan, klan-iklan seperti billboard tidak usah bayar tinggal ancam perusahaan billboard saja, seluruh kepala dinas dikerahkan untuk mempengaruhi pemilih dan uang untuk "serangan fajar" juga sudah disiapkan, tetapi kalkulasi sepandai apa pun tetap kalah oleh faktor "X" dan hasil pilgub tahun 2014 lalu ternyata diluar dugaan herman hn kalah sekitar 8%-10% suara dibanding lawannya. Sudah habis banyak dana, energi sudah terkuras dan malu sudah menghampiri. Karena sudah kepalang basah harus dipikirkan lagi cara lain untuk menjadi Gubernur apa pun resikonya.

Mencoba peruntungan melalui Pengadilan

Setelah hasil resmi KPU dibacakan herman hn langsung mengajukan tuntutan ke PTUN jakarta. Setelah masa persidangan panjang dan saksi-saksi palsu herman hn yang dihadirkan ke persidangan akhirnya pengadilan memutuskan menolak tuntutan herman hn.
Menanggung malu dan kekalahan serta finansial yang sudah sangat tipis akibat tersedot pilgub herman akhirnya kembali menjabat walikota bandarlampung. kala itu sudah mulai hingar bingar Pilpres jadi tidak banyak pergerakanyang dilakukan oleh herman hn hanya saja diruang kerjanya sang walikota mulai mengkalkulasikan bagaimana saja agar bisa mendapatkan dana segar dalam waktu singkat karena sudah harus kampanye pilkada tahun depan(tahun 2015). yang paling gampang tentunya dengan proyek mercuar sekelas flyover dimana dana yang masuk ke kantong pribadi bisa mencapai puluhan miliar. tetapi itu belum mencukupi maka harus dicari dana segar lain.

Nostalgia kasus pasar Ayam dan Pasar Panjang

9 Desember 2014 Herman hn memulai babak baru mencarian dana segar. Ingin mencoba nostalgia indah beberapa tahun lalu saat menyegel ruko-ruko pasar ayam dan pasar panjang kali ini mencoba peruntungan baru siapa tahu bisa mendapatkan dana segar hingga ratusan miliar dari ruko-ruko pasar tengah tohh sudah ada track record mengintimidasi pedagang pasar ayam dan pasar panjang tentu kali ini pasti berhasil juga pikirnya.

Hari itu (9 Desember 2014) sekitar 66 ruko dari 70-an ruko (diluar dari 59 ruko milik pemkot yang digembar-gemborkan tidak mau membayar HGB) yang masih tidak mau membayar HGB yang dibatalkan sepihak oleh Herman Hn dan dengan semena-mena, pemkot melakukan penyegelan paksa terhadap ruko-ruko tersebut dengan dalih pemilik ruko belum membayar HGB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun