Bagaimana caranya? Berdasarkan pengalaman hidup. Obsesi atau pertanyaan-pertanyaan dasar yang membuat seorang penulis tergerak untuk menulis setiap ia menyaksikan sebuah peristiwa kehidupan.
Pun berdasarkan ia membaca gejala kehidupan, maka makin banyak sumber ilham untuk pemikiran yang bisa dipakai sebagai amunisi menulis.
Apa saja dapat menjadi sasaran pemikiran atau perenungan penulis. Dengan mengamati banyak gejala, ia akan memperoleh suatu gambaran esensial. Maka semua peristiwa nyata atau tidak nyata dapat menjadi sasaran untuk penyampaikan pendangannya melalui tulisan.
3. Kenali Muasal Ide:
- Dari mata (banyak jalan-jalan, banyak baca, banyak menonton)
- Dari telinga (banyak mendegar, bukan banyak bicara)
- Dari Imajinasi (banyak melamun, tetapi bukan melamun yang bukan-bukan)
"Sebuah cerpen tak perlu ada pembuka dan penutup--gambarkan senjata tergantung di dinding--suatu ketika senjata itu akan diambil." (Anton Chekov).Â
Mari Menemukan Ide
Pada bagian ini saya akan mengajak kau untuk mulai menulis. Mari membayangkan cerpen yang akan kita buat. Dari mana dan bagaimana memulainya? Sangatlah mudah. Kau sudah tahu kata kunci yang bisa digunakan, yaitu: IDE
Apabila kau tidak terlalu banyak punya ide, perhatikanlah dorongan apa yang kau punya. Apa yang mendorong aku?Â
Apa yang membuat aku sangat berhasrat, bersemangat, bergairah, geregetan, gemes, dan hal-hal memotivasi lainnya. Atau hal sebaliknya. Adakah hal yang membuatku marah, sedih, susah, patah hati.
Apabila sudah menemukannya:
Catat