Siapapun yang pernah terlatih bermain bulutangkis, kemudian tidak pernah bermain lagi selama 20 tahun misalnya, tentu ia akan menjadi seorang pemula lagi. Begitu pula dengan menulis cerpen. Sebulan saja tidak menulis, maka saya menjadi seorang pemula lagi.
MENJARING IDE
Adalah hal aneh apabila seorang penulis tidak pernah membaca karangan atau karya orang-orang (penulis) sebelumnya.
Dalam riwayat para penulis cerpen Indonesia terlihat bahwa mereka ini pada mulanya banyak membaca cerpen-cerpen termasyhur karya penulis dalam dan luar negeri. Baik dari dunia Barat maupun dari Asia.
"Apa yang kau tulis mencerminkan apa yang telah kau baca", begitu kata orang bijak. Perlu dicamkan, untuk menjadi penulis tidak hanya mermodal khayal, sebab penulis bukanlah pengkhayal!Â
Penulis itu seorang pemikir (dengan menggunakan otak kanan), hanya hasil ide atau gagasannya akan berkembang di dalam pikiran pembacanya.
Terkadang ada pertanyaan bodoh seperti ini:
"Apa yang harus saya ceritakan untuk sebuah cerpen?". Seorang penulis dapat bercerita tentang apa saja. Tetapi kita tidak menceritakan segala sesuatu atau tentang segala sesuatu.Â
Jadi meskipun kau dapat bercerita tentang banyak hal, kau tidak dapat menceritakan banyak hal itu dalam karya-karyamu. Tiap penulis mempunyai pusat-pusat perhatian yang khas. Itulah tema cerita.
2. Observasi Dasar